Bah! Ini Rumah atau Sepatu?

Bah! Ini Rumah atau Sepatu?
Rumah Sepatu di Medan. Foto: Sumut Pos

jpnn.com - RUMAH bercat putih berlantai tiga itu tampak menonjol karena berada di tanah yang cukup lapang di tepi jalan. Panjang bangunannya sekitar 9 meter. Uniknya, rumah ini mengambil bentuk sepatu lars, lengkap dengan rangkaian besi yang diibaratkan bak tali sepatu.

Rumah ini dibangun oleh Muhammad Jusuf Sokartara (71) di Jalan SMA Negeri 2, Karang Sari, Polonia, Medan. "Banyak orang yang bilang aku gila, tapi aku tidak peduli. Memang banyak tokoh awalnya dianggap gila, namun berhasil kan," katanya, seperti dikutip dari kantor berita Medan Bagus.

Di setiap lantai diberi jendela. Bahkan di lantai tiga terdapat balkon dengan teralis pengaman. Rumah sepatu itu diberi angka 13 yang merupakan angka kesukaannya. Angka tersebut mempunyai makna bagi dirinya, karena ia menikah pada tanggal 13.

Selain itu, rumah tersebut berdiri dengan tinggi 13 meter dan dibangun pada tanggal 13. Jusuf menjelaskan, rumah sepatu itu dibangunnya selama 6 bulan. Namun, selama pembangunan ia kadang kehabisan dana, sehingga harus mengumpulkan uang ke Belanda.

"Aku jadi turis guide disana. Uangnya halal," ujarnya.

Jusuf menjelaskan, telah lama tinggal di Kota Hoofddorf, Belanda. Sebelum pensiun, dirinya bekerja selama 32 tahun bekerja sebagai kuli kargo maskapai KLM di Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda.

"Rumah sepatu ini impianku sejak muda. Ini aku bangun setelah melihat gambar rumah sepatu di India dalam satu majalah. Sepatu itu filosofinya melindungi. Makanya setelah melihat di majalah aku berniat untuk membangunnya suatu saat," katanya.

Tak puas hanya melihat di majalah, Jusuf saat itu juga berkeinginan melihat langsung rumah itu di India. Keinginan itu menjadi nyata saat dia mengelilingi dunia dengan sepeda.

RUMAH bercat putih berlantai tiga itu tampak menonjol karena berada di tanah yang cukup lapang di tepi jalan. Panjang bangunannya sekitar 9 meter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News