Kertas Layang-layang jadi Bahan Cetak Uang, ya Ditangkaplah

Kertas Layang-layang jadi Bahan Cetak Uang, ya Ditangkaplah
Barang bukti yang disita Polres Jakarta Barat, Jumat (25/9). Foto: Fathan/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Luky, salah satu dari lima pelaku sindikat uang palsu yang diringkus oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat, mengaku menggunakan kertas pembuat layang-layang sebagai bahan mencetak uang palsu.

"Saya pakainya kertas minyak yang biasa dibuat untuk layang-layang," ungkap Luky yang tertunduk lesu di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (25/9)

Dalam mencetak uang palsu, pria sarjana ekonomi ini hanya menggunakan bahan sederhana yang mudah didapatkan di toko atau pasar. Seperti alat sablon, mesin laminating, dan tinta.

Satu minggu pelaku berhasil mencetak uang palsu sebanyak Rp15 juta dan diedarkan di wilayah Bandung dan Jakarta. Sedangkan lokasi yang dugunakan untuk menjadi tempat pembuatan uang palsu, bapak beranak dua ini menyewa sebuah rumah di Jl. Raya Cileunyi RT02/16, Desa Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Baru enam bulan. Kalau beredar sudah sekitar Rp200 juta itu disebar di wilayah Bandung dan Jakarta. Ngak ada yang ngelatih saya belajar sendiri," ujarnya.

Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rudy Hariyanto Adi Nugroho menegaskan pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut. Pasalnya bila ditelisik perbedaan kondisi uang palsu dan uang asli tidak terlalu signifikan.

"Kalau untuk kertas ini masih kita selidiki lagi. Terus sudah ke mana saja uang ini. Karena kebetulan dicetaknya di Bandung tapi tangkapan awalnya di wilayah Jakbar baru dikembangkan ke sana," tandasnya.

Polres Metro Jakarta Barat membongkar sindikat pengedar uang palsu di wilayah hukumnya. Barang bukti uang palsu yang diamankan sebesar Rp44 Juta dengan pecahan Rp50 ribu.

JAKARTA - Luky, salah satu dari lima pelaku sindikat uang palsu yang diringkus oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat, mengaku menggunakan kertas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News