Ini Rahasia tentang Rambut Jambul Perak Bang Buyung

Ini Rahasia tentang Rambut Jambul Perak Bang Buyung
Pengacara Adnan Buyung Nasution saat mendampingi Anas Urbaningrum di Komisi Pemberantasna Korupsi (KPK). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - ADVOKAT senior Adnan Buyung Nasution telah pergi selama-lamanya untuk menghadap Sang Khalik. Namun, Bang Buyung -sapaannya- tidak hanya dikenal sebagai pendekar hukum terkemuka di Indonesia. Pria kelahiran 20 Juli 1934 yang dikenal necis itu juga selalu tampil flamboyan. Salah satu ciri khas Bang Buyung yang sudah melekat di benak publik adalah rambut peraknya.

Ternyata, Bang Buyung memang punya rahasia tentang rambut jambul yang sangat dicintainya itu. Bukan hanya sekadar membanggakan rambutnya yang nyentrik, Bang Buyung juga merawatnya secara khusus.

Wartawan senior Jaka Suryo punya kisah tentang rambut jambul Bang Buyung. Syahdan, pada tahun 2000 Bang Buyung dipercaya menjadi tim pengacara bagi Tim Advokasi Perwira TNI yang dituding melakukan kejahatan hak asasi manusia di Timor Timur pasca-referendum.

Bang Buyung pun harus menggali fakta dan terbang ke bekas provinsi di Indonesia yang kini menjadi sebuah negara bernaa Timor Leste itu.  Tujuannya antara lain menemui milisi Aitarak dan Noer Muis selaku Komandan Korem Dili.

Jaka Surya pun mendapat penugasan dari kantornya untuk meliput Bang Buyung dan sejumlah lawyer kondang lainnya yang tergabung dalam tim pengacara bagi perwira TNI itu. Ada nama Ruhut Sitompul, Muladi, Chandra Motik, Yan Juanda Saputra dan Tommy Sihotang dalam tim advokat itu.

“Suatu saat Bang Buyung harus naik Hercules ke Timor Timur. Tapi terpaksa mendarat di Atambua,” kata Jaka yang saat dihubungi tengah berada di New York, Amerika Serikat.

“Bang Buyung bercerita akhirnya bisa naik Hercules lagi setelah 30 tahun. Bang Buyung pertama kali naik Hercules saat menjadi jaksa muda dan bertugas menyidik PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, red) di Padang,” lanjut Jaka.

Karena mendarat di Atambua, rombongan Bang Buyung mendapat sambutan kehormatan dari tokoh adat di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia lantas diberi sasando atau alat musik petik khas NTT, serta sebuah topi tradisional.

ADVOKAT senior Adnan Buyung Nasution telah pergi selama-lamanya untuk menghadap Sang Khalik. Namun, Bang Buyung -sapaannya- tidak hanya dikenal sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News