Polisi Larang Kamar Kos 'Berdarah' Itu Ditempati

Polisi Larang Kamar Kos 'Berdarah' Itu Ditempati
ilustrasi

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Garis polisi yang terpasang pada kompleks kos-kosan di Kelurahan Sumurputri, Telukbetung Selatan, Lampung, telah dibuka. Di lokasi inilah staf Universitas Malahayati, M. Sofyan ditemukan tewas dibunuh.

Meski demikian, polisi melarang kamar kos di mana Sofyan ditemukan tewas ditempati. Sebab, pihak Polrestas Bandarlampung akan menggelar rekonstriksi dalam waktu dekat ini.

”Sudah. Sudah dibuka. Saya juga udah boleh ngebersihin kamarnya. tapi belum boleh ditempati dahulu,” kata Nedi (55), pemilik kos, Minggu (27/9).

Dari pantauan Radar Lampung (Grup JPNN.com), kompleks kos itu telah dibersihkan. Semua ruangan terlihat sudah bersih. Tak ada lagi bercak darah. Sementara, kaus yang berlumuran darah milik Camelia sudah diangkut keluar kamar kos. Camelia telah ditetapkan tersangka pembunuh Sofyan.

Kamar kos itu, kata Nedi, telah disewa Camela. Selama menyewa kamar, Camelia jarang bersosialisasi. Bahkan, dia terkesan tertutup.

”Dia mah (Camelia, Red.) orangnya tertutup banget. Paling sekadar say hello aja kalo kita lagi kumpul disini. Ya sekedar basa-basi lah,” katanya.

Terpisah, Kabag Humas Polresta Bandarlampung AKP Titin Maezunah mengatakan, saat ini Camelia dalam kondisi baik-baik saja. Sejumlah temannya juga telah datang menjenguk.

”Iya, dia saat ini kondisinya baik, hanya ada beberapa teman yang menjenguk dia (Kamella)” katanya.

BANDARLAMPUNG – Garis polisi yang terpasang pada kompleks kos-kosan di Kelurahan Sumurputri, Telukbetung Selatan, Lampung, telah dibuka. Di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News