Edan! Rudal Hajar Pesta Pernikahan, Ini Jumlah Korban Tewas

Edan! Rudal Hajar Pesta Pernikahan, Ini Jumlah Korban Tewas
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - SANAA - Serangan salah sasaran koalisi antiteror di Yaman memakan jumlah korban sangat banyak.

Hingga kemarin (29/9), tembakan rudal yang mendarat di dua tenda pernikahan milik seorang simpatisan Houthis di kawasan Al Wahga, Provinsi Taiz, itu telah merenggut 131 nyawa. Sebagian besar di antaranya adalah perempuan.

''Jika jumlahnya memang sebanyak itu, ini bakal menjadi serangan tunggal paling mematikan sejak bermulanya konflik,'' ujar Rupert Colville, jubir Badan HAM PBB di Yaman.

Kemarin PBB masih berusaha mengonfirmasi laporan tersebut. Sebab, saat aksi udara yang dipimpin pasukan Arab Saudi itu dilancarkan pada Senin (28/9), jumlah korban tewas tidak sampai sebanyak itu.

Menurut salah seorang pejabat medis Yaman, jumlah korban tewas dalam serangan salah sasaran tersebut memang melonjak.

''Sedikitnya ada 80 perempuan yang ikut menjadi korban dalam insiden itu,'' kata pejabat dinas kesehatan provinsi tersebut. Selain perempuan, banyak korban anak-anak dalam serangan yang menuai kecaman dunia itu.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam keras serangan salah sasaran tersebut. Diplomat asal Korea Selatan (Korsel) itu mengimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik Yaman untuk segera berhenti saling serang. ''Saya sarankan kepada pihak dari dalam maupun dari luar negeri (Yaman) untuk segera menghentikan aksi militer masing-masing,'' paparnya.

Media Yaman melaporkan, serangan udara pada Senin itu menghantam ratusan warga sipil yang tengah menghadiri resepsi pernikahan. Desa kecil di tepi Selat Bab al-Mandab itu pun langsung gempar. Dalam sekejap, tawa riang dan pesta meriah tersebut berubah menjadi tangisan duka. Genangan darah dan serpihan tubuh manusia menjadi pemandangan baru di lokasi pesta.

SANAA - Serangan salah sasaran koalisi antiteror di Yaman memakan jumlah korban sangat banyak. Hingga kemarin (29/9), tembakan rudal yang mendarat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News