Krisis Melanda, Investasi di Daerah Masih Berjalan Baik
jpnn.com - JAKARTA - Krisis ekonomi global yang tengah melanda saat ini, belum dianggap menggangu paket investasi di daerah. Hal tersebut diungkap Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi seluruh Indonesia (APPSI) Syahrul Yasin Limpo, usai bertemu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Jumat (2/10).
"Paket invetasi di daerah hampir tidak ada masalah, kami di daerah tinggal menjabarkan kebijakan pemerintah pusat. Petunjuk Mendagri (Tjahjo Kumolo) penanganan satu atap. Hampir 34 provinsi sudah siap menjabarkan. Perizinan kini tak tunggu bulan, tapi sudah bicara hari dan jam," ujar Limpo.
Menurutnya, langkah pemerintah provinsi terus mendorong investasi di daerah masing-masing, sejalan dengan pengendalian kebutuhan primer masyarakat. Karena dengan langkah tersebut pembangunan dapat dicapai.
Pandangan senada juga dikemukakan anggota APPSI yang juga merupakan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Ia mencontohkan semisal untuk kebutuhan beras, saat ini distribusi dari daerah penghasil beras ke daerah yang membutuhkan, tetap berjalan dengan baik.
"Jadi tetap berjalan dan relatif stabil. Harga minyak goreng dan terigu juga relatif stabil," ujarnya.
Selain membicarakan hal-hal terkait perkembangan di daerah, pertemuan APPSI dengan Mendagri juga membahas rencana pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) APPSI. Menurut rencana tahun ini akan digelar di Makassar, akhir November mendatang. (gir/jpnn)
JAKARTA - Krisis ekonomi global yang tengah melanda saat ini, belum dianggap menggangu paket investasi di daerah. Hal tersebut diungkap Ketua Asosiasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pindah Lokasi, Tulola Hadirkan Koleksi Lengkap dan Layanan Konsultasi di Plaza Indonesia
- Indeks Konsumen Digital Dukung Capaian Indonesia Emas 2045
- Mengenal Locater, Perangkat Tracker dengan Teknologi Canggih, Sebegini Harganya
- Didimax Gelar Trader Fest 2024, Berhadiah Emas hingga Mercedes Benz
- Luar Biasa, Deliveree Raih 2 Penghargaan Terbaik
- Pelita Air Dukung Kelancaran Angkutan Lebaran 2024, Sediakan 273 Ribu Kursi Penerbangan