Gara-Gara Asap, Orang Ini Terusir dari Rumahnya

Gara-Gara Asap, Orang Ini Terusir dari Rumahnya
Gara-Gara Asap, Orang Ini Terusir dari Rumahnya

jpnn.com - PALANGKA RAYA - Kebakaran hutan dan lahan membuat manusia dan hewan terganggu. Bukan hanya kesehatan, tempat tinggal mereka juga terancam akibat lambatnya proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Jika manusia banyak yang terkena penyakit pernafasan, Satwa dilindungi yang menjadi ikon Kalimantan Tengah, Orang Utan terkena imbas. Pekatnya kabut asap dalam beberapa pekan belakangan, membuat mamalia ini meninggalkan habitatnya.

Program Manager Yayasan BOS Palangka Raya Deni Kurniawan mengakui, dari kejadian kebakaran lahan dan hutan, menimbulkan orangutan pindah dari habitatnya karena merasa terancam serta dapat menyebabkan kematian.

“Dari data kita ada dua kali orangutan pergi dari habitatnya,” jelas Deni kepada Kalteng Pos (grup JPNN), Jumat (2/10)

Kejadian yang pertama pada 21 September 2015 di daerah Transmigrasi Hiang Bana Kabupaten Katingan dan kedua Kotawaringin Timur (Kotim) pada 28 September 2015. Beruntung kesemuanya dapat diselamatkan.

“Hingga saat ini kita hanya menerima laporan cuma dua kasus ini saja, dan belum ada laporan yang lainnya,” ungkap Deni.

Deni menyakini ada banyak lagi orangutan yang terancam habitatnya karena kebakaran hutan dan lahan ini, dan mungkin saja banyak korban satwa-satwa yang lari menyelamatkan diri dari kebakaran ini.

“Kita sangat prihatin masih banyaknya satwa-satwa yang terbakar tempat tinggalnya dan ini ancaman kepunahan,” ujarnya.

PALANGKA RAYA - Kebakaran hutan dan lahan membuat manusia dan hewan terganggu. Bukan hanya kesehatan, tempat tinggal mereka juga terancam akibat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News