Isyaratkan Harga BBM Premium Turun, Gerindra Nilai Jokowi Tak Paham Ekonomi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo menuding pemerintah tidak paham ekonomi. Hal itu disampaikan menyikapi rencana pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang rencananya akan masuk dalam kebijakan ekonomi Jilid III Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kenapa pemerintah malah menurunkan premium? Rencana ini bukti bahwa pemerintah tidak paham permasalahan ekonomi kita. Seharusnya yang diturunkan adalah BBM solar, baik subsidi maupun non subsidi,” kata Bambang di Jakarta, Minggu (4/10).
Menurut politikus Partai Gerindra itu, BBM jenis solar jelas-jelas digunakan untuk kepentingan transportasi logistik yang menunjang proses produksi bidang industri, mulai dari bahan mentah, setengah jadi sampai jadi, termasuk pemasarannya.
“Sehaarusnya pemerintah paham semua proses perdagangan selalu menggunakan transportasi logistik maupun publik yang menggunakan BBM solar,” ujarnya.
Apabila penurunan harga terjadi pada BBM jenis solar maka harga barang baik manufaktur maupun pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat akan menjadi murah dan daya beli masyarakat menjadi tinggi.
“Bukan malah pemerintah menurunkan harga BBM premium yang hanya bermanfaat untuk transportasi pribadi yang dipergunakan banyak masyarakat kelas atas,” katanya.
Bambang juga meminta pemerintah mengawasi Pertamina yang menurutnya banyak menipu rakyat. Sebab BBM baik solar maupun premium secara internasional sudah jauh lebih rendah dari harga yag berlaku sekarang.
“Kalau perlu Pertamina harus diaudit. Jadi kebijakan pemerintah tidak hanya pencitraan tapi betul-betul berdasarkan pada asas manfaat untuk publik,” katanya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo menuding pemerintah tidak paham ekonomi. Hal itu disampaikan menyikapi rencana pemerintah menurunkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harga Gula Pasir Makin Tinggi, Barang Menghilang
- Penuhi Kebutuhan Gula Masyarakat, PT SGN Segera Giling Tebu Petani
- PIS Sukses Tekan Emisi Karbon 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama
- Rasio Kredit Berisiko LB Bank Turun di Bawah 35 Persen, Ini Penyebabnya