Suap Proyek Wisma Atlet Itu Diterima setelah Penunjukan Pemenang Tender
jpnn.com - JAKARTA - Mantan pejabat pembuat komitmen proyek Wisma Atlet Palembang, Rizal Abdullah akui telah menerima suap dalam bentuk uang Rp 350 juta dan beberapa fasilitas seperti yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum pada KPK. Suap berasal dari pihak PT Duta Graha Indah (DGI), perusahaan konstruksi peserta tender pembangunan wisma atlet yang kini telah berubah nama menjadi PT Nusa Konstruksi Enjiniring.
Menurut Rizal, PT DGI ketika itu meminta dinyatakan sebagai pemenang tender. "Yang mereka (PT DGI) inginkan demikian (menang), mereka sudah minta itu. (Pemberian uang) setelah penunjukan," kata Rizal saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/10).
Mendengar pernyataan itu, Hakim Anggota Sutiyo Jumagi bertanya untuk mempertegas bahwa pemberian uang terkait tender proyek. Rizal pun membenarkan hal tersebut.
"Melihat yang diberi, ya ada kaitannya. Kan ketua panitia juga (terima)," ujar Rizal.
Pria yang terakhir menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Binamarga Pemprov Sumatera Selatan itu mengaku awalnya dijanjikan fee senilai lima persen dari proyek. Namun pada akhirnya pihak DGI hanya memberinya Rp 350 juta.
Perusahaan yang terdaftar di bursa dengan kode saham DGIK itu melakukan pemberian dalam dua tahap. Keduanya dilakukan oleh Manager Marketing Muhammad El Idris setelah proses lelang selesai.
"(Pemberian uang) setelah penunjukkan. Dua kali penerimaan, totalnya Rp100 juta dan Rp250 juta, di kantor," ujarnya.
Diketahui, Rizal didakwa melakukan tindak pidana korupsi yang menyebabkan kerugian negara senilai Rp 54.700.899.000. Dia diduga memperkaya diri sendiri senilai Rp 359 juta dan USD 4.468,34. Rizal melalui perbuatan melawan hukumnya juga disebut telah memperkaya korporasi, PT DGI senilai Rp 49.010.199.000.
JAKARTA - Mantan pejabat pembuat komitmen proyek Wisma Atlet Palembang, Rizal Abdullah akui telah menerima suap dalam bentuk uang Rp 350 juta dan
- Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya
- Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Mendapat Momentum Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus
- Biaya Fantastis Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Disebut karena Cagar Budaya
- Pro Kontra Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI, KPMI Justru Dukung, Ini Alasannya
- Besok, Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Ditutup
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat