Waduh, Banyak Orang Tak Dikenal Datangi Istri Salim Kancil, Mereka Memaksa...

Waduh, Banyak Orang Tak Dikenal Datangi Istri Salim Kancil, Mereka Memaksa...
Lokasi pemanbangan pasir di Desa Selok Awar Awar, Pasirian, Lumajang. FOTO: GUNAWAN SUTANTO/JAWA POS

jpnn.com - KASUS tambang berdarah di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membuat keluarga 

Keluarga Salim Kancil, aktivis yang menolak penambangan pasir di Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang kini didatangi banyak pihak. Mulai tetangga, aktivis, sampai bupati. Meski demikian, rupanya masih ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi.

Informasi Jawa Pos Radar Semeru, sejak pembunuhan terhadap Salim alias Kancil, banyak pihak yang mendekati keluarga. Parahnya, kepentingan mereka tidak jelas. 

Bahkan, ada yang terindikasi hendak memanfaatkan situasi atas terbunuhnya Salim.

Tijah, istri almarhum Salim, menyatakan baru didatangi orang tak dikenal dan memaksa meminta tanda tangan. Seingatnya, mereka datang berombongan. Kemudian, dia disodori berkas untuk ditandatangani. 

Tijah mengaku tak mengerti berkas yang disodorkan kepadanya itu berisi dokumen apa. Sebab, dia buta huruf. Yang jelas, di berkas itu sudah ada tulisannya, bukan blangko kosong.

Tijah mengaku dipaksa untuk menandatanganinya. Namun, karena tak bisa menulis, akhirnya dia hanya membubuhkan cap jempol. Setelah mendapatkan cap jempol, tiga orang itu pergi meninggalkan rumah almarhum Salim.

Kejadian tersebut ternyata tak hanya sekali. Beberapa waktu kemudian datang lagi sekelompok orang dengan tujuan sama. Mereka datang, lalu meminta Tijah menandatangani berkas yang sudah disiapkan. 

KASUS tambang berdarah di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membuat keluarga  Keluarga Salim Kancil, aktivis yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News