BNPB Akui Penanganan Kebakaran Hutan Lamban

BNPB Akui Penanganan Kebakaran Hutan Lamban
asap pekat akibat kebakaran hutan / jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengakui, penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa daerah lamban. Pasalnya, personel menemui kendala yang cukup berat seperti sulitnya menembus area gambut.

Hal ini disampaikan Willem dalam konferensi pers di kantor BNPB Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Selasa (6/10). Menurut Willem, kondisi kebakaran terparah saat ini ada di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.

"Dari citra satelit yang kami amati 2 hari terakhir, Sumsel, di Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir) itu pemadamannya masih lambat sekali penanganannya. Kedua kebakaran di Kaltim, ada penambahan. Di sana setelah diteliti memang sebagian kebun masyarakat, perorangan sifatnya. Ini dua yang menonjol," kata Willem.

Berdasarkan data yang dihimpun BNPB tadi pagi pukul 06.00 WIB, titik api di Sumatera 502, 406 titik di antaranya berada di Sumsel. Kemudian Kalimantan ada 712 titik. Dari jumlah itu, terbanyak di Kaltim sebanyak 333 titik. Sedangkan Kalteng 262 titik.

"Di Kaltim terjadi kebakarannya di lahan pertanian. Setelah kami teliti di lapangan. Dari citra satelit kebakaran  terjadi di daerah perbatasan kabupaten dan provinsi. Infrastruktur jalan tidak terlalu bagus sehingga sulit dijangkau," jelasnya.(fat/jpnn)

 


JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengakui, penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News