Ssttt...Ada Kepala Daerah Simpan Dana Desa dalam Dolar AS

Ssttt...Ada Kepala Daerah Simpan Dana Desa dalam Dolar AS
Mendagri Tjahjo Kumolo mengunjungi salah satu stan di Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Kelurahan Nasional ke-1 dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke XVII di Banda Aceh, Kamis (8/10). Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com - BANDA ACEH - Dugaan adanya sejumlah kepala daerah menyimpan anggaran dana desa di bank, untuk kepentingan imbalan bunga, telah sampai ke telinga Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. 

Kabarnya, anggaran juga disimpan dalam bentuk dolar Amerika. 

Karena itu saat membuka Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) Desa/Kelurahan Nasional ke-1 dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke XVII di Banda Aceh, Kamis (8/10), Mendagri mengingatkan, agar dana desa segera dikucurkan ke rekening pemerintah desa. 

Alasannya, dana tersebut tidak hanya dibutuhkan masyarakat desa untuk meningkatkan pembangunan. Selain itu juga harus diingat, nilai tukar rupiah saat ini semakin menguat terhadap mata uang dollar Amerika Serikat. 

"Penguatan rupiah semakin kuat. Karena itu jangan terlalu lama disimpan. Rp 20 triliun (anggaran dana desa) sudah seluruhnya dikirim dari rekening pemerintah pusat ke rekening pemerintah kabupaten/kota," ujar Tjahjo. 

Tjahjo menegaskan, besarnya dana desa yang dikucurkan pemerintah, sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen membangun Indonesia dari pinggiran. Karena itu pada tahun anggaran 2016, nilainya akan ditambah hingga Rp 40 triliun.

"Tahun depan dana desa ditingkatkan, anggaran kementerian dipotong 30 persen untuk diberikan ke daerah," ujarnya.

Selain dana desa, pemerintah kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini juga berencana menganggarkan dana taktis bagi bupati dan wali kota untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya mendadak. Nilainya cukup fantastis, mencapai Rp 100 miliar per kabupaten/kota. 

BANDA ACEH - Dugaan adanya sejumlah kepala daerah menyimpan anggaran dana desa di bank, untuk kepentingan imbalan bunga, telah sampai ke telinga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News