Hari Ini, 70 Tahun Lalu, Perkampungan Belanda Depok Diserbu Laskar Rakyat

Hari Ini, 70 Tahun Lalu, Perkampungan Belanda Depok Diserbu Laskar Rakyat
Potret kehancuran akibat Peristiwa Gedoran Depok. Sebuah mimbar di dalam gereja nampak terbalik. Foto: Dok. Keluarga Presiden Depok terakhir.

jpnn.com - TUJUH puluh tahun lalu, 11 OKTOBER 1945, Depok diserbu laskar rakyat dari seluruh penjuru mata angin. Orang Depok dituduh tak mau mengakui kemerdekaan Indonesia.

=======
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
=======

17 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur, Cikini, Jakarta Pusat. 

Kaum bumiputera menyambutnya dengan gegap gempita. Tiap berpapasan, sembari mengepalkan tinju, rakyat lantang saling berucap, “merdeka!”, “merdeka atau mati!”, “sekali merdeka tetap merdeka!”. Bendera merah putih pun berkibar-kibar.

Di Depok, yang hanya "sepelemparan batu" dari Jakarta, riuh rendah pekik kemerdekaan tak terdengar sama sekali. Tak ada yang mengibarkan bendera merah putih. 

Kaum Depok pun dituding tak mau bergabung dengan republik yang baru saja diproklamasikan Soekarno-Hatta.

Akibatnya, para pemuda dan berbagai kelompok laskar rakyat dari seluruh penjuru mata angin menyerbu Depok. 

Orang Depok ditawan. Dibawah todongan senjata, mereka dipaksa membawa bendera merah putih. Bagi yang membangkang, disikat. Tak sedikit korban tewas. Peristiwa ini dikenal dengan nama Gedoran Depok. 

TUJUH puluh tahun lalu, 11 OKTOBER 1945, Depok diserbu laskar rakyat dari seluruh penjuru mata angin. Orang Depok dituduh tak mau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News