Inilah Data Investasi Asing Setahun Pemerintahan Jokowi

Inilah Data Investasi Asing Setahun Pemerintahan Jokowi
Franky Sibarani. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukan, minat investasi asing selama setahun pemerintahan Presiden Jokowi mencapai USD 165 miliar atau sekitar Rp 2.000 triliun.  Angka investasi pada periode 22 Oktober 2014-16 Oktober 2015 itu tergolong cukup tinggi.

''Minat investasi itu berasal dari beberapa negara,'' kata Kepala BKPM Franky Sibarani di kantornya kemarin (20/10).

Menurut dia, minat investasi yang masuk ke Indonesia terdiri atas beberapa sektor prioritas. Tiga sektor teratas adalah hilirisasi industri, infrastruktur, serta pariwisata dan kawasan industri. Sektor hilirisasi industri setidaknya menyumbang USD 59 miliar (sekitar Rp 737 triliun) atau 35 persen dari keseluruhan minat investasi.

''Selain hilirisasi industri, infrastruktur dan pariwisata serta kawasan industri merupakan sektor yang diminati banyak investor asing,'' jelasnya.

 Minat di sektor infrastruktur, lanjut dia, mencapai USD 48,7 miliar (sekitar Rp 608 triliun). Untuk sektor pariwisata dan kawasan industri, minat investasi yang masuk tercatat USD 11,9 miliar atau setara Rp 148 triliun. Pihaknya akan mendorong minat investasi di tiga sektor tersebut untuk direalisasikan.

''Minat investasi ibarat embrionya. Jadi, untuk benar-benar memiliki dampak positif yang dirasakan masyarakat, minat-minat ini harus dikawal,'' tutur dia.

Terkait dengan negara investor, Franky menuturkan bahwa satu di antara tiga negara teratas adalah Tiongkok dengan minat investasi USD 61 miliar. Kemudian, Korea Selatan dengan minat investasi USD 46 miliar serta negara-negara Timur Tengah dan Afrika USD 23 miliar.

''Ini murni hanya minat investasi. Jadi, belum ada yang masuk dan menyampaikan izin prinsip,'' ungkapnya.

JAKARTA - Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukan, minat investasi asing selama setahun pemerintahan Presiden Jokowi mencapai USD

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News