ICW: Pansus DPRD DKI Jangan Gaya Doang

ICW: Pansus DPRD DKI Jangan Gaya Doang
Anggota Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Panitia Khusus (Pansus) DPRD DKI melaporkan pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI jakarta ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anggota Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri mengingatkan Pansus DPRD DKI agar jangan gaya-gayaan seperti anak Sekolah Dasar (SD).

Menurut Febri, kalau Pansus DPRD Sumber Waras yang diketuai Triwisaksana ingin melaporkan ke KPK, seharusnya memberikan data-data berkualitas. 

“‎Mbok yak kalau mau lapor ke KPK ngasih data yang berkualitas lah. Jangan cuma gaya-gayaan doang, kayak anak SD saja," kata Febri saat dihubungi, Jumat (30/10).

Menurut Febri, apabila Pansus DPRD DKI hanya menyerahkan data BPK, maka hal itu bisa juga didapat oleh KPK. “DPRD itu gaya-gayaan doang, kecuali dia menemukan dokumen pejabat yang kickback,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah anggota DPRD DKI mendatangi KPK, Jumat (30/10). Mereka melaporkan sejumlah indikasi korupsi oleh Pemprov DKI Jakarta seperti ditemukan Pansus terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana yang akrab disapa Haji Lulung menyatakan, ada enam kegiatan dalam APBD DKI 2014 yang disoroti pansus dalam laporannya. Diduga total kerugian negara yang disebabkan enam kegiatan itu sebesar Rp484 miliar.‎

Namun, Haji Lulung ini menyatakan, yang menjadi fokus utama pansus adalah pembelian lahan RS Sumber Waras yang diduga merugikan negara Rp191 miliar.(gil/jpnn)


JAKARTA – Panitia Khusus (Pansus) DPRD DKI melaporkan pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI jakarta ke


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News