Formula1 Cemburu dengan Konflik Rossi Versus Marquez

Formula1 Cemburu dengan Konflik Rossi Versus Marquez
Valentino Rossi (kiri) bersama Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa (kanan). Foto: AFP

jpnn.com - SEPANG - Tak bisa dimungkiri, tahun ini adalah musim paling seru sepanjang sejarah penyelenggaraan MotoGP. Hingga akhir musim, belum ada kepastian juaranya. Bahkan, sepanjang musim dipenuhi banyak insiden drama.

Yang terakhir tentu saja insiden “tendangan” Rossi kepada Marquez di Sirkuit Sepang, Minggu (25/10). Jika dirunut, konflik keduanya terjadi sejak GP Argentina dan GP Assen. Di antara insiden tersebut, muncul kecurigaan bahwa Jorge Lorenzo berada di balik situasi itu. Sebab, dia yang mendapat banyak keuntungan dari sanksi yang diterima Rossi gara-gara insiden tendangan itu.

Rossi diganjar sanksi penalti 3 poin. Karena di GP San Marino dia sudah dikenai sanksi poin satu, maka poin penalti dia menjadi 4. Sanksinya, dia harus memulai start dari posisi paling buncit di GP Valencia, 8 November nanti. 

Situasi penuh ketegangan tersebut, menurut penulis Formula1 di Motorsport Jonathan Noble, seharusnya bisa dihadirkan di Formula1. Sebab, balapan mobil yang kerap disebut “jet darat” tersebut semakin lama semakin melempem. 

“Formula1 perlu beralih dari pembicaraan membosankan soal mesin dan lebih fokus tentang rivalitas liar di sirkuit, seperti yang bisa dilakukan MotoGP,” kata Noble seperti dimuat di Motorsport, Jumat (29/10) 

Perburuan gelar di Formula1 memang sudah selesai pasca GP Amerika Serikat, Minggu (25/10). Pembalap Mercedes itu kembali mampu mempertahankan gelarnya. Padahal, musim ini masih menyisakan 3 balapan lagi, yakni Meksiko, Brasil, dan Abu Dhabi. 

“Kata-kata Rossi bahwa dia tidak ingin menendang Marquez, tapi hanya ingin memperlambatnya, sejatinya bisa dilakukan Hamilton kepada Rosberg," kata Noble.

"Di tikungan 1 di GP Amerika Serikat, Hamilton mengambil tikungan dengan agresif dari Nico Rosberg. Tapi, kenapa Formula1 tak bisa membawa rivalitasnya lebih panas dan seru?” tambah Noble. (jon/jpnn)

SEPANG - Tak bisa dimungkiri, tahun ini adalah musim paling seru sepanjang sejarah penyelenggaraan MotoGP. Hingga akhir musim, belum ada kepastian


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News