Cara Mengubah Stigma Nama Asep Pembawa Sial jadi Keberuntungan

Cara Mengubah Stigma Nama Asep Pembawa Sial jadi Keberuntungan
Anggota Dewan Pembina Paguyuban Asep Dunia Marsma TNI Asep Chaerudin menghadiri pertemuan yang bertajuk Kopdar Paguyuban Asep Dunia Wilayah Jakarta (KOPAJA) di Anjungan Jawa Barat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (14/11). Foto : Ricardo/JPNN.com

PAGUYUBAN Asep Dunia (PAD) tidak hanya hadir untuk saling membantu anggotanya. Namun juga orang-orang pemilik nama asep yang lain, meski tidak tergabung dalam paguyuban. Sebab PAD yang kini memiliki anggota sekitar 2.600 orang ini, mempunyai slogan, "Dari Asep, Oleh Asep, Untuk Indonesia."
----------
Ken Girsang-Jakarta
----------
Anggota Dewan Pembina PAD Marsma TNI Asep Chaeruddin mencontohkan langkah organisasinya saat mereka mendengar ada seorang bayi bernama Acep Denny di sebuah daerah, disiksa sang ayah.

"Asep Denny itu baru berusia tiga bulan. Dianiaya bapaknya karena merasa sejak anaknya tersebut lahir, usahanya menjadi sial," ujar Asep Chaeruddin, di sela-sela pertemuan bertajuk Kopdar Paguyuban Asep Dunia (PAD) Wilayah Jakarta (KOPAJA) di Anjungan Jawa Barat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (14/11).

Mendengar informasi tersebut, PAD kemudian menggalang dana dan memberi bantuan. Akhirnya sitgma Asep yang disebut orangtuanya pembawa sial, berubah menjadi pembawa keberuntungan.

"Dengan bantuan dari kami memberi sumbangan pada orangtuanya, stigma (nama Asep yang disebut orangtuanya membawa sial,red) tidak lagi berlaku. Kini menjadi orang beruntung," ujarnya.

Selain hal tersebut, kegiatan sosial lain sudah banyak dilakukan PAD sejak pertama kali paguyuban digagas tahun 2009 lalu. Misalnya kegiatan sosial Kurawa atau Kurban Asep Untuk Warga (pada saat Hari Raya Kurban). Juga ada kegiatan Arjuna atau Asep Rescue untuk Bencana.

"Paguyuban ini terbentuk berawal saat Kang Asep Iwan ingin tahu di facebook itu berapa banyak Asep di dunia. Ternyata banyak sekali yang respon. Bahkan sampai ribuan. Setelah itu kemudian ditetapkan menjadi paguyuban. Kami ini organisasi ini besar, yang mencakup semua aspek sosial. Karenanya sebutan untuk ketua umum ditetapkan menjadi presiden. Kemudian ada sebutan menteri. Ini untuk memudahkan pengorganisasian," ujar Asep Chaeruddin.(gir/jpnn)


PAGUYUBAN Asep Dunia (PAD) tidak hanya hadir untuk saling membantu anggotanya. Namun juga orang-orang pemilik nama asep yang lain, meski tidak tergabung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News