Demokrat: Tonggak Penting Menghadapi Perubahan Iklim

Demokrat: Tonggak Penting Menghadapi Perubahan Iklim
Susilo Bambang Yudhoyono. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Menjelang Conference of the Parties (COP) to the United Nations Framework Convention on Climate Change sessi ke-21 atau dikenal dengan COP21 di Paris, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat akan menyelenggarakan Seminar Perubahan Iklim, Jumat 27 November 2015 di Jakarta.

Seminar yang mengusung tema “Dari Bali Road Map Menuju COP 21” ini akan menghadirkan Presiden Majelis Global Green Growth Institute (GGGI) Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus Presiden ke-6 RI dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat sebagai pembicara utama.

Hal itu disampaikan Anggota Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Jan Prince Permata, Sabtu (21/11).

Menurut Jan, Seminar Perubahan Iklim DPP Partai Demokrat di Bali dan Conference of the Parties (COP) to the United Nations Framework Convention on Climate Change sessi ke-21 atau dikenal dengan COP21 yang akan mengadakan pertemuan pada 30 November – 11 Desember 2015 di Paris, Perancis, menjadi tonggak penting perjuangan menghadapi perubahan iklim.

“Seminar Perubahan Iklim di Bali dan Pertemuan COP21 di Paris, akan menjadi sebuah tonggak penting perjuangan menghadapi Perubahan Iklim,” tegas Jan Prince Permata.

Sekretaris Divisi Hubungan Luar Negeri Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Muhammad Husni Thamrin menjelaskan pertemuan COP21, untuk kali pertama dalam 20 tahun, memungkinkan perjuangan komunitas internasional dalam menghadapi Perubahan Iklim menjadi lebih efektif.

Menurut Husni Thamrin, pertemuan COP21 ini bertujuan untuk memberikan penguatan terhadap transisi upaya pencegahan maupun adaptasi. Pertemuan tersebut juga bertujuan membangun masyarakat low carbon dan program-program ekonomi yang bersifat low carbon.

Indonesia, kata Husni, adalah kawasan yang sangat penting dan sekaligus rawan terkait dengan persoalan perubahan iklim. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kawasan hutan luas rawan terhadap perubahan iklim yang dihasilkan dari penambahan emisi karbon akibat alih fungsi lahan hutan.

JAKARTA – Menjelang Conference of the Parties (COP) to the United Nations Framework Convention on Climate Change sessi ke-21 atau dikenal dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News