Sultan HB X tak Mau Ikut Campur

Sultan HB X tak Mau Ikut Campur
Raja Keraton Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi GKR Hemas berdoa di dekat peti jenazah Sri Paduka Paku Alam IX, saat prosesi persemayaman di Ndalem Ageng, Puro Pakualaman, Jogjakarta, Minggu (22/11). Sri Paduka Paku Alam IX yang juga menjabat sebagai wakil gubernur DIJ meninggal dalam usia 77 tahun pada hari Sabtu (21/11) pukul 15.10 WIB karena sakit. Foto : Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja

jpnn.com - JOGJA - Kursi wakil gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) untuk sementara waktu mengalami kekosongan, setelah Paku Alam IX meninggal dunia dan dimakamkan kemarin. Gubernur DIJ  Sultan Hamengku Buwono X tidak merangkap jabatan wakilnya itu.

“Saya berbela sungkawa dan merasakan kehilangan. (Posisi wagub) menunggu, sesuai ketentuan undang-undang. (Gubernur tidak akan merangkap, kecuali kalau gubernurnya yang tidak ada, dia yang merangkap. Kalau saya (gubernur, Red) tidak merangkap,” ungkap Gubernur HB X kepada wartawan di Pura Pakualaman, kemarin.

Gubernur yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu tidak akan mencampuri mengenai mekanisme pengangkatan pengganti PA IX. “Urusan internal sini,” imbuhnya.

Sementara Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, DIJ lain dengan wilayah lainnya di Indonesia. Apabila provinsi lain, maka diharuskan memilih pengganti wakil gubernur yang berhalangan minimal 18 bulan setelahnya.

“Beda dengan provinsi lainnya, kalau Jogja ada UU yang mengatur. Kalau biasanya minimal 18 bulan, Jogja ada kekhususan, ada paugeran dan aturannya. Tidak ada masalah,” ujar Tjahjo. (riz/laz)


JOGJA - Kursi wakil gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) untuk sementara waktu mengalami kekosongan, setelah Paku Alam IX meninggal dunia dan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News