Ini Freeport, Bung...

Ini Freeport, Bung...
Penandatanganan kontrak Freeport di Departemen Pertambangan, Jakarta, April 1967. Pihak pemerintah Indonesia diwakili Menteri Pertambangan Ir. Slamet Bratanata. Freeport diwakili Presiden Freeport Shulpur, Robert C. Hills dan Presiden Freeport Indonesia, Forbes K. Wilson. Peristiwa bersejarah ini disaksikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Marshall Green. Foto: The Netherlands National News Agency (ANP).

jpnn.com - FREEPORT perusahaan pertama yang masuk Indonesia seiring terbitnya Undang-Undang Penanaman Modal Asing No 1/1967. Bung Karno meneken undang-undang tersebut, dalam keadaaan "tak berdaya", 10 Januari 1967.

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Suatu hari pada tahun 1960-an awal. 

Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI), D.N. Aidit menghampiri Julius Tahija.

Hari itu sedang dihelat sebuah resepsi pemerintahan. Entah acara apa, Julius Tahija tak menyebutnya. 

"Kami sudah saling kenal bertahun-tahun," ungkap Tahija dalam buku otobiografinya yang berjudul Julius Tahija.

Menurut Tahija, mereka satu almamater ketika menimba ilmu di Sekolah Dagang Belanda, di Jakarta.

"Ia seorang yang santun dan berbudaya," begitu Tahija menggambarkan sosok D.N Aidit, yang kala itu duduk dalam kabinet Soekarno.

FREEPORT perusahaan pertama yang masuk Indonesia seiring terbitnya Undang-Undang Penanaman Modal Asing No 1/1967. Bung Karno meneken undang-undang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News