Stadion Kebanggaan Kalteng Kondisinya Memprihatinkan

Stadion Kebanggaan Kalteng Kondisinya Memprihatinkan
Ilustrasi

jpnn.com - PALANGKA RAYA– Stadion Tuah Pahoe (STP) Palangka Raya saat ini tak layak dijadikan kandang klub Kalteng Putra. Lama tak ada pertandingan, kondisi Stadion ibarat lahan pertanian yang tak tergarap, tumbuh rumpat liar yang meninggi di sana-sini.  

Kalteng Pos (grup JPNN) juga mendapati kondisi lampu stadion yang biasanya digunakan saat tim bertanding pada malam hari, terancama tak lagi bisa hidup. Satu lampur terlihat bergeser dari posisi aslinya, karena tak pernah dirawat lagi.

Pengelolaan dan perawatan tak ada lagi, karena memang sejauh ini, siapa yang bertanggung jawab terhadap stadion tersebut belum diumumkan secara pasti. Pengamat sepakbola Kalteng, Sigit Wido, mengaku kecewa dan sedih melihat kondisi stadion. Dia meminta Pemprov Kalteng segera mengambil langkah yang jelas.

"Pemerintah harusnya bijak, segera mengambil langkah khusus, terutama masalah pengelolaannya," katanya, kemarin.

Memang, secara pengelolaan Sigit tahu betul kalau masih ada saling lempar, apakah menjadi tangung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Sekretariat Daerah (Setda) Kalteng, Atau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng.

"Harusnya ada kejelasan, selama ini manajemen Kalteng Putra (KP) yang melakukan perawatan selama kompetisi. Jika tak ada kompetisi siapa yang bertanggung jawab," tegas Sigit.

Sigit menyarankan, agar pengelolaan diserahkan sepenuhnya pengelolaan STP kepada manajemen KP secara penuh, atau pemprop buatkan lembaga baru semacam UPTD yang khusus menangani stadion. Jika tak ada kejelasan,maka STP akan semakin tak terawat dan rusak.

"Sangat ironis, jangankan membangun stadion baru yang representatif, untuk mengelola Stadion yang sudah ada saja amburadul," tandasnya. (alh/dkk/jpnn)

PALANGKA RAYA– Stadion Tuah Pahoe (STP) Palangka Raya saat ini tak layak dijadikan kandang klub Kalteng Putra. Lama tak ada pertandingan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News