Gara-gara Presiden Jokowi, Harga Sabu Melambung Tinggi

Gara-gara Presiden Jokowi, Harga Sabu Melambung Tinggi
Sabu yang disita petugas. Foto ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA -  Sikap tegas era pemerintahan Presiden Jokowi dalam upayanya menekan peredaran narkoba, mulai terlihat hasilnya. Saat ini, jumlah narkoba yang beredar di pasaran menurun drastis.

Praktis, harga narkotika menjadi melonjak, bahkan meningkat mencapai 600 persen. Sayangnya, hal itu menjadikan Indonesia menjadi negara sasaran mafia narkotika yang lebih menggiurkan.

Project Manajer Persatuan Korban Napza Indonesia (PKNI) Suhendro Sugiarto menuturkan, semenjak presiden Jokowi menyatakan perang terhadap narkotika dengan adanya isu darurat narkotika pada awal 2015, semenjak itu pula narkotika yang beredar di Indonesia menurun drastis. “Banyak pengguna narkotika yang tidak bisa mendapatkan barang-barang tersebut,” ujarnya.

Ketidaktersediaan narkotika ini membuat harga narkotika menjadi begitu tinggi. Untuk jenis sabu yang biasanya dijual Rp 100 ribu per gram, sekarang harganya bisa mencapai Rp 600 ribu setiap gramnya. “Hal tersebut membuat masalah tersendiri yang juga berbahaya,” tuturnya.

Misalnya, lanjut dia, pengguna narkotika yang menggunakan jarum suntik yang biasanya bisa membeli barang sendiri sekarang sudah tidak mungkin. Harga yang begitu mahal, membuat pengguna menyiasatinya dengan patungan.

“Nah, jarum suntik yang biasanya sendiri-sendiri, akhirnya malah dipakai bersama-sama karena beli narkotikanya patungan. Mereka mengetahui resikonya tertular penyakit makin tinggi, tapi juga tidak berdaya karena harga yang tinggi,” ujarnya.

Harga narkotika yang naik drastis tentu membuat pengedar narkotika masih memandang bahwa Indonesia pasar narkotika yang manis. Dia menuturkan, semua itu tentu sebaiknya disikapi pemerintah dengan lebih bijak.

“Sebab, dalam perang terhadap pengedar narkotika ini yang paling menjadi dirugikan adalah korban narkotika,” terangnya.

JAKARTA -  Sikap tegas era pemerintahan Presiden Jokowi dalam upayanya menekan peredaran narkoba, mulai terlihat hasilnya. Saat ini, jumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News