Malaria Masih Ancam Sebagian Indonesia

Hanya DKI, Bali dan Riau Wilayah Nonendemis

Malaria Masih Ancam Sebagian Indonesia
Malaria Masih Ancam Sebagian Indonesia
JAKARTA - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengingatkan, saat ini 424 Kabupaten/kota dari 495 kabupaten/kota yang ada merupakan endemis malaria. ''Sekitar 45 persen penduduk Indonesia berisiko tertular penyakit malaria. Jumlah tersebut diperkirakan karena masih banyaknya daerah endemis malaria di Indonesia,'' kata Menteri Siti Fadilah dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin (16/2).

Menurut Menkes Siti Fadilah, daerah endemis tinggi dengan "Annual Parasite Incidence" (API) lebih dari lima per seribu tersebar di provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.Sedang wilayah di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah dan Jawa Barat termasuk daerah endemis sedang dengan API satu hingga lima per seribu.

Hanya sebagian daerah di Jawa, Kalimantan dan Sulawesi yang termasuk daerah endemis rendah dengan API kurang dari satu per 1000 sementara daerah nonendemis hanya ada di DKI Jakarta, Bali dan Kepulauan Riau (Barelang Bikar).Menteri Kesehatan menjelaskan, pihaknya berusaha melakukan upaya berlanjut untuk menanggulangi penyakit malaria tersebut.

Upaya tersebut antara lain meliputi penemuan aktif penderita, penegakan diagnosis malaria, penggunaan Artemisinin Cimbination Therapy untuk pengobatan, pembentukan pos malaria desa, penyediaan sarana pemeriksaan kasus dan pembagian kelambu anti nyamuk.

Penanggulangan penyakit tersebut, ia melanjutkan, juga dilakukan melalui peningkatan sumber daya manusia bidang kesehatan, pemberantasan tempat perindukan nyamuk, serta kegiatan sosialisasi, edukasi dan advokasi. (cha/JPNN)

JAKARTA - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengingatkan, saat ini 424 Kabupaten/kota dari 495 kabupaten/kota yang ada merupakan endemis malaria.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News