Polemik Helikopter untuk Presiden Jokowi, Uchok Tuding PTDI Mirip Calo

Polemik Helikopter untuk Presiden Jokowi, Uchok Tuding PTDI Mirip Calo
helikopter EC725 produksi PTDI. Foto: Humas KemenPAN-RB for JPNN

JAKARTA - Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) hanya main klaim menyebut heli Super Puma (EC 725) merupakan produksi dalam negeri. Uchok menilai hal itu bohong. Super Puma, menurut Uchok, buatan Eurocopter dari Negara Prancis.

"Artinya, PTDI tidak pernah buat atau produksi heli, tapi reassembly Super Puma buatan Eurocopter, Prancis, dan lalu semua helinya buatan Prancis ini dirakit di PTDI," kata Uchok, Selasa (1/12).

Dia juga mengecam para petinggi PTDKI yang “marah” atas rencana TNI AU mau beli helicopter Augasta buatan pabrikan Italia.

"PTDI mewacanakan pembelian heli ini diangkat menjadi perang dagang antara Prancis dan Italia. Dimana, PTDI dengan sok pintar memprovokasi publik dengan sentimen rasa nasionalisme yang menganggap bila TNI AU membeli Augasta berarti tidak memilliki rasa kebangsaan, nasionalisme, atau rasa memiliki buatan bangsa sendiri," ujar Uchok.

Padahal, ditekankan Uchok lagi, heli yang ditawarkan oleh PTDI yaitu Super Puma merupakan  buatan pabrikan Eurocopter Prancis.

"Artinya, PTDI belum bisa membuat helicopter sendiri, dan posisi PTDI masih seperti calo atau broker yang memasarkan atau memaksa pemerintah Indonesia saat ini agar beli heli buatan Prancis, jangan buatan Italia," pungkasnya.(fas/jpnn)


JAKARTA - Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) hanya main klaim menyebut heli Super


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News