INNALILLAHI: Notaris Membusuk di Hutan

INNALILLAHI: Notaris Membusuk di Hutan
ILUSTRASI. FOTO: PIaxabay.com

jpnn.com - JEMBRANA - Nelayan dan pekerja Budi Daya Mutiara di Pantai Klatakan, Desa Melaya, Jumat (11/12) pagi dikagetkan teriakan Suyono (52). Satpam budidaya mutiara tersebut berteriak ketakutan karena melihat sesosok mayat tergeletak di tengah hutan sekitar 50 meter dari pantai.

Sumber Bali Express (Grup JPNN.com) menyebutkan, Kamis (10/11) pagi lalu beberapa warga dan nelayan melihat ada seorang pengendara sepeda motor Suzuki Skywave warna hitam dengan nomor polisi DK 5286 WW datang menuju ke arah Pantai Klatakan.

Orang itu kemudian memarkir sepeda motornya lalu berjalan ke arah utara. Karena dikira pengunjung biasa, warga maupun nelayan dan pekerja di budidaya mutiara tidak terlalu menghiraukannya. Jumat pagi kemarin, mereka baru merasa aneh setelah melihat sepeda motor itu masih berada di tempatnya.

“Sepeda motor itu diparkir di tempat itu sejak Kamis dan hingga Jumat pagi masih berada di lokasi yang sama. Tapi, pengendara sepeda motor itu sudah tidak ada. Kami curiga ada apa?” ujar seorang warga.

Kemudian sekitar pukul 08.00 Wita, Suyono yang bermaksud mencari dedaunan untuk makanan sapi, tiba-tiba lari sambil berteriak keluar dari hutan. Saat ditanya Suyono mengaku melihat ada mayat tergeletak di tengah hutan.

“Saya kaget melihat ada mayat tergeletak di tepi jalan setapak. Lalu saya lari sambil berteriak,” ujar Suyono.

Suyono melapor ke Kadus Klatakan Abdul Sukur yang kemudian disampaikan ke aparat kepolisian. Tidak lama kemudian Tim Inafis Polres Jembrana bersama Reskrim Polsek Melaya bersama tim medis datang untuk melakukan identifikasi dan olah TKP.

Mayat yang ditemukan sekitar 500 meter di utara sepeda motor Suzuki Skywave  warna hitam DK 5286 WW  parkir  itu kemudian diperiksa. Setelah sidik jarinya diambil, mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengenakan baju batik lengan panjang dan celana panjang abu-abu itu ternyata diketahui sebagai I Gusti Agung Gede Anom SH, 57, warga Jalan Gunung Bromo, No. 27 Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana. Notaris yang berkantor di Jalan Ngurah Rai tersebut kondisinya sudah kaku dan kulitnya mengelupas. Diperkirakan meninggal sudah lebih dari 24 jam.

JEMBRANA - Nelayan dan pekerja Budi Daya Mutiara di Pantai Klatakan, Desa Melaya, Jumat (11/12) pagi dikagetkan teriakan Suyono (52). Satpam budidaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News