Gila. Jadilah Indra Itu. Bah

Oleh Dahlan Iskan

Gila. Jadilah Indra Itu. Bah
Gila. Jadilah Indra Itu. Bah

jpnn.com - UMUR Indra Gunawan sudah 25 tahun, tapi kuliahnya belum selesai. Indra nyangkut di semester XII untuk prodi yang sangat bergengsi: fisika material.

Boleh dikata, Indra sudah nyaris lulus. Tinggal satu kedipan lagi. Tapi, ketika saya tanya, lewat SMS, apakah bertekad akan menyelesaikannya, Indra hanya mengirim simbol ini: ????.

Sebenarnya Indra tidak mengalami kesulitan apa-apa. Baik uang maupun otak. Kesulitannya hanya satu: waktu. Kini Indra sangat sibuk dengan risetnya, penemuannya, dan cita-citanya. Otaknya sangat cemerlang. Sejak SMA di Medan Indra sudah memenangi olimpiade fisika.

Oh, ada kesulitan satu lagi: tanggung jawab. Indra merasa harus bertanggung jawab untuk dana penelitian yang diberikan teman saya yang kaya dan dermawan: Sandiaga Uno. Saat itu Indra lagi meneliti beberapa material yang kalau dikomposisikan dengan benar bisa berpengaruh pada perubahan struktur molekul bahan bakar. Ini penelitian di bidang hemat energi yang sangat serius.

Penelitiannya itu sebenarnya sudah selesai. Dua tahun lalu. Indra sudah menemukan material yang dicarinya selama bertahun-tahun itu. Sejak dia masih di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan. Dia juga sudah menemukan komposisi terbaiknya. Bahkan, material-material itu pun sudah dia wujudkan menjadi satu produk alat siap pakai.

Waktu kuliahnya di MIPA USU Medan habis untuk mengejar hasil pemikirannya itu. Indra ingin menuntaskannya sampai jadi produk komersial. Kini barang itu sudah jadi. Nama produknya: Evindo. Untuk mobil: ”Evindo Power Fuel”. Untuk motor: ”Evindo EFE_01_”.

Nama Evindo dia pilih dengan alasan sebagai kependekan dari Energi Inovasi Anak Indonesia. Indra sudah mulai memasarkannya di Medan. Waktunya pun kini tersita untuk membangun jalur distribusi dan pasar. Indra sangat optimistis dengan penemuannya itu. ”Saya ingin sukses seperti Samsung,” tegasnya. ”Di bidang yang berbeda.”

Menurut Indra, kalau Evindo dipasang di slang yang dilewati bahan bakar, hasilnya menakjubkan: bisa hemat 20 persen (mobil baru) dan 30 persen (mobil lama). Saat saya telepon Sabtu siang (12/12), Indra lagi sibuk menemui calon-calon distributor. Dia harus memberikan bukti kepada para calon distributor bahwa penemuannya itu benar-benar nyata.

UMUR Indra Gunawan sudah 25 tahun, tapi kuliahnya belum selesai. Indra nyangkut di semester XII untuk prodi yang sangat bergengsi: fisika material.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News