Motif Pansus Pelindo Sudah Terbaca

Motif Pansus Pelindo Sudah Terbaca
Dirut Pelindo II RJ Lino. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pakar Hukum Pidana Tindak Pidana Korupsi LKBH FH Universitas Pelita Harapan, Jamin Ginting mengatakan motif utama pembentukan Pansus Pelindo II DPR sangat jelas yakni ingin mencopot sejumlah pejabat di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Pelindo II RJ Lino. Selain itu, pansus juga ingin membatalkan kerja sama investasi antara Pelindo II dan Hutchison Port Holding (HPH) di JICT.

Karenanya, ia meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak terjebak pada kepentingan politik partai dan mengorbankan iklim investasi yang mulai membaik.

“Jika kepentingan seperti ini diakomodir, iklim investasi kita akan rusak dan kebijakan ekonomi Presiden bakal gagal total," tegas Jamin, Minggu (20/12).

Dia menegaskan, dari hasil rekomendasi dan data-data yang disampaikan, sangat jelas terlihat telah gagal membuktikan alasan pembentukan pansus ini yaitu dugaan penyimpangan di Pelindo II.

Menurut Jamin, presiden harus melihat masalah ini secara utuh. Apalagi,  Badan Pemeriksa Keuangan dalam auditnya telah menegaskan tidak adanya kerugian negara terkait perpanjangan kontrak JICT.

“Jangan sampai kepentingan partai mengalahkan kepentingan ekonomi nasional,” ujar Jamin.

Ia menambahkan, di tengah situasi ekonomi yang sulit saat ini, pemerintah harusnya bisa memberikan kepastian hukum terhadap para investor. Termasuk pula kepada invetor asing yang telah terbukti memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Di sektor pelabuhan kerjasama Pelindo II dan HPH terbukti telah meningkatkan standar layanan dan kapasitas JICT hingga berkelas dunia. Saat ini kapasitas terminal JICT mencapai 2,6 juta TEUs, meningkat tajam dibandingkan saat masih dikelola Pelindo II sendiri di tahun 1999 sekitar 1,4 juta TEUs.

JAKARTA - Pakar Hukum Pidana Tindak Pidana Korupsi LKBH FH Universitas Pelita Harapan, Jamin Ginting mengatakan motif utama pembentukan Pansus Pelindo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News