Indosat Ooredoo Hadirkan Aplikasi untuk Dua Kebun Binatang

Indosat Ooredoo Hadirkan Aplikasi untuk Dua Kebun Binatang
Wasis Sulaiman, Head of Region East Java Bali Nusra Indosat Ooredoo (dua dari kiri) berjabat tangan dengan Fuad Hasan, Direktur Keuangan KBS (dua dari kanan), disaksikan oleh Heri Purwanto, Ketua Badan Pengawas KBS (paling kanan) dan Sandy Colondam, Pemenang IWIC & Developer Ragunan Zoo Apps dan Ragunan Zoo Apps (paling kiri) usai penyerahan donasi untuk adopsi beruang madu di Kebun Binatang Surabaya (KBS).Foto: Ist for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Survei yang dilakukan oleh institusi terkemuka, mengungkapkan bahwa turisme dan industri banking amat terdampak dengan gaya hidup digital, terutama di kota-kota besar.

Melihat fenomena ini, Indosat Ooredoo telah mendukung dua kebun binatang nasional terkemuka di Indonesia yaitu Taman Margasatwa Ragunan (TMR) dan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Perusahaan tersebut menghadirkan Zoo Apps bagi masing-masing kebun binatang tersebut, yaitu Ragunan Zoo Apps dan Surabaya Zoo Apps. 

Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.
menjelaskan, dengan kemudahan aplikasi tersebut, para pelanggan Indosat Ooredoo dan pelanggan lainnya, dapat menikmati liburan di kebun binatang akhir tahun ini dengan lebih nyaman, karena dibantu dengan aplikasi digital.

Dikatakan, melalui aplikasi mobile edutainment ini, pelanggan akan mendapatkan berbagai informasi yang disajikan secara menarik, mudah, interaktif dan menyenangkan. Informasi yang disajikan antara lain informasi binatang, info jadwal atraksi binatang, peta digital area kebun binatang, games interaktif, serta berbagai fasilitas yang ada di area kebun binatang.

Deva Rachman mengatakan, tidak hanya menyediakan aplikasi mobile edutainment, Indosat juga secara konsisten mendukung pengembangan kebun binatang nasional melalui adopsi beruang madu di Kebun Binatang Surabaya.

Indosat Ooredoo bersama KBS mengadakan kerjasama Program Adopsi Satwa yang merupakan bentuk program Sahabat dalam pemeliharaan satwa. Beruang Madu merupakan spesies yang dilindungi dan merupakan satwa langka yang mendekati kepunahan, dan program adopsi ini bertujuan untuk membantu mencegah satwa ini dari kepunahan. 

“Indosat Ooredoo selalu berkomitmen untuk memberikan pengalaman digital terbaik bagi para pelanggan. Kali ini kami ingin memberikan sebuah pengalaman yang lebih baik bagi para pelanggan yang mengisi liburannya ke Taman Margasatwa Ragunan dan Kebun Binatang Surabaya. Kami berharap dengan Ragunan Zoo Apps dan Surabaya Zoo Apps, pelanggan akan lebih nyaman dan menambah keseruan mengisi waktu liburan bersama keluarga di kebun binatang,” ujar Deva Rachman.

Di samping itu, ujar Deva, program Donasi Beruang Madu juga menjadi bagian dari komitmen Indosat Ooredoo untuk terus menjaga kelestarian satwa yang hampir punah.

Aplikasi Ragunan Zoo dan Surabaya Zoo dapat dinikmati melalui ponsel cerdas berbasis Android dan iOS secara gratis. Aplikasi ini dengan sangat mudah dapat digunakan oleh pengunjung, terutama anak-anak maupun wisatawan umum lokal dan mancanegara karena terdapat fasilitas dwi-bahasa.

“Saat ini sudah lebih dari 10.000 pengguna yang mengunduh aplikasi Ragunan Zoo dan Surabaya Zoo dari Android dan iOS,” terangnya.

Indosat Ooredoo menambahkan fitur audio guide pada aplikasi Ragunan Zoo dan Surabaya Zoo. Fitur ini menambah kemudahan dan keseruan bagi pelanggan dalam menjelajah Kebun Binatang.

Pengguna Zoo App akan menerima push notification tentang deskripsi hewan melalui audio ketika sedang berada di dekat satwa tertentu di kebun binatang. “Hal ini seolah-olah pelanggan memililki personal guide,” imbuhnya. 

Selain itu, lanjutnya, pada liburan sekolah dan Akhir Tahun 2015 ini, Indosat Ooredoo juga mengadakan Program Zooelfie yaitu kompetisi foto selfie melalui menu Photo Booth dalam aplikasi di Zoo App baik aplikasi Ragunan Zoo dan Surabaya Zoo. Pelanggan yang melakukan foto selfie saat berada di kebun binatangnya akan memiliki kesempatan lebih untuk menjadi pemenang program ini.

JAKARTA - Survei yang dilakukan oleh institusi terkemuka, mengungkapkan bahwa turisme dan industri banking amat terdampak dengan gaya hidup digital,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News