Kesaksian Memilukan dari Korban Selamat Tenggelamnya KM Marina

Kesaksian Memilukan dari Korban Selamat Tenggelamnya KM Marina
Ilustrasi. Foto: dok/JPG

jpnn.com - LASUSUA - Sejumlah alat pelampung tak bertuan masih ditemukan di perairan Teluk Bone (bagian Sulawesi Tenggara). Beberapa pihak menduga, alat pelampung tersebut diterbangkan angin kencang saat proses pembagian di atas KMP Marina yang karam di perairan Kolaka-Siwa, Sabtu (19/12).

Namun sebuah kesaksian dari korban selamat tragedi KMP Marina, Fikri (19) asal Kendari, membuka tabir misteri pelampung tak bertuan itu. 

Fikri sendiri kini masih terbaring di ruang rawat inap BLUD H.M Djafar Harun Kolaka Utara. 

Fikri merupakan satu-satunya yang berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat, di antara 8 orang anggota keluarga lainnya termasuk sang ibu yang sampai saat ini belum ada kabar. Seperti dikutip dari Kendari Pos, Rabu (23/12), Fikri mengaku dirinya terlebih dahulu meloncat ke laut agar memudahkan menangkap sang ibu jika menyusul terjun ke air. 

Sayangnya, upaya itu justru menjauhkan dirinya karena terpaan angin kencang hingga gelombang lekas menggeser raganya menjauhi kapal. "Mamaku saya suruh lompat duluan tapi takut jadi saya saja, supaya bisa saya tangkap, tapi aku dibawa arus. Mereka melompat bersamaan dan langsung saling ikat pelampung supaya tidak terpisah. Saya sudah mulai terpisah menjauh dari mereka. Sekarang keadaan saya sudah agak baik, saya tunggu-tunggu kabar ibu saya dan lainnya semoga mereka semua selamat karena bersama-sama," ujar Fikri, dengan muka polos.

Diceritakannya, dari beberapa orang yang terapung pada saat kejadian nahas tersebut, disaksikannya banyak pengikat pelampung yang dikenakan para korban terlepas akibat diombang-ambing gelombang. Akibatnya, beberapa di antaranya terpaksa hanya berusaha memasukkan kedua tanggannya ke lubang lengan pelampung untuk memeluk.

"Hanya diikat kupu-kupu (ikat pita) oleh ABK, jadi karena dihantam terus ombak talinya terlepas," kata Fikri.

Kondisi pengikat pelampung yang melonggar ini juga jika dianalisa, banyak menyebabkan benda apung itu menggesek dagu para korban hingga rata-rata yang berhasil diselamatkan mengalami kondisi yang sama. Bisa jadi, kondisi tersebut juga saat korban sudah kelelahan memungkinkan pelampungnya bisa lepas di tangan.

LASUSUA - Sejumlah alat pelampung tak bertuan masih ditemukan di perairan Teluk Bone (bagian Sulawesi Tenggara). Beberapa pihak menduga, alat pelampung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News