Diputus Arab Saudi, Iran Bereaksi

Diputus Arab Saudi, Iran Bereaksi
Masyarakar Iran melancarkan protes kepada Arab Saudi yang telah mengeksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr sambil membakar foto pangeran Sultan bin Abdul Aziz al-Saud. FOTO: AFP

jpnn.com - PEMERINTAH Iran pun langsung bereaksi atas keputusan Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik dengan negaranya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaber Ansari menuding Saudi melanjutkan kebijakannya yang meningkatkan ketegangan dan perselisihan di kawasan Timur Tengah. 

Dia juga menuding Pemerintah Saudi mencari penyelesaian atas masalah di negaranya dengan membuat masalah di negara lain. ''Pemerintah Iran telah bertindak sesuai kewajiban kami untuk mengontrol gelombang emosi yang meluas. Lima puluh orang (yang membakar kedutaan Saudi) telah ditahan,'' tandas Ansari. 

Selama ini hubungan Iran dan Saudi memang tidak pernah benar-benar bagus. Saudi selalu menuding Iran ikut campur dalam masalah di negaranya. 

Keduanya juga selalu berseberangan dalam mendukung pihak yang berkonflik. Dalam perang Syria, Iran mendukung Bashar al-Assad bersama Rusia dan Tiongkok. Sementara itu, Saudi bersama Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya justru menyerang Assad dan membela pemberontak. 

Pada konflik di Yaman, pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi memerangi pemberontak Syiah dan mendukung rezim yang ada. 

''Dengan memutuskan hubungan diplomatik, Arab Saudi tidak bisa membuat dunia lupa dengan kesalahan besar mereka yang telah mengeksekusi ulama (Nimr, Red),'' ujar Wakil Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian. (AFP/Reuters/BBC/CNN/sha/ami/mas) 


PEMERINTAH Iran pun langsung bereaksi atas keputusan Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik dengan negaranya. Juru Bicara Kementerian Luar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News