Gubernur: Jangan Biarkan Ormas Radikal Mengatasnamakan Agama

Gubernur: Jangan Biarkan Ormas Radikal Mengatasnamakan Agama
Gubernur NTT Frans Lebu Raya pada saat Musyawarah Daerah (Musda) MUI VIII NTT di Kota Kupang. FOTO: Timor Express/Grup JPNN.com, Jumat (15/1)

jpnn.com - KUPANG – Aksi teror bom yang mengguncang ibukota negara pada Kamis (14/1) di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin, Jakarta membuat semua pihak bersiaga bahkan mengundang komentar beragam.

Di NTT, Gubernur Frans Lebu Raya bahkan meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bersikap tegas terhadap setiap ormas radikal atau ormas yang mengatasnamakan agama yang ujung-ujungnya untuk tujuan teror.

“Jangan biarkan ormas-ormas itu ada di NTT supaya NTT tetap aman dan damai,” ungkap Frans Lebu Raya saat sambutan ketika membuka Musyawarah Daerah (Musda) MUI VIII NTT seperti dilansir Harian Timor Express (Grup JPNN.com), Sabtu (16/1).

Dalam forum Musda yang juga dihadiri Wakil Sekjen MUI Pusat, H Amirsyah Tambunan, Ketua DPRD NTT, Ketua MUI NTT dan sejumlah pejabat penting Pemprov NTT, Frans mengatakan, NTT merupakan wilayah yang dihuni masyarakat beragam suku dan agama. Keanekaragaman di NTT, kata Gubernur, sangat luar biasa dan dia sangat bersyukur kepada masyarakat NTT karena mampu menghargai kemanusiaan masing-masing. Perbedaan itu sebenarnya indah, maka harus dihargai dan dihormati.

“Mari jaga perbedaan dan jaga kerukunan di NTT. Kita telah menunjukan kerukunan umat beragama di NTT justru terbaik di Indonesia dan terbukti kita diberikan anugerah oleh pemerintah pusat,” ujarnya.

Frans mengungkapkan, tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Yang ada mengajarkan tentang kedamaian. Dan kerukunan akan terwujud apabila ada dialog dan komunikasi yang baik dan saling menghargai.

“Mari tetap jaga kerukunan dan toleransi di NTT. Biarkan dunia lain bergerak dengan cara mereka sendiri, tapi kita harus komit untuk jaga kedamaian di NTT. Karena kerukunan dan kedamaian tidak datang sendiri, tapi harus diupayakan. Karena itu mari kita terus berupaya untuk jaga kedamaian dan kerukunan di NTT,” tandasnya seraya menambahkan, kejadian di Sarinah (Jakarta) tidak boleh terjadi di NTT.

Frans berharap Musda MUI NTT, kiranya dapat berjalan dengan baik dan program-porgam yang dirumuskan sedapat mungkin disesuaikan dengan kondisi NTT serta bernafaskan kedamaian.

KUPANG – Aksi teror bom yang mengguncang ibukota negara pada Kamis (14/1) di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin, Jakarta membuat semua pihak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News