Membantu Orang Tua karena Merasa Kasihan, Siswa SMK Tewas Tersambar Petir

Membantu Orang Tua karena Merasa Kasihan, Siswa SMK Tewas Tersambar Petir
Ilustrasi. FOTO: jawapos grup

jpnn.com - MOJOKERTO - Nahas benar nasib Abdul Somad, 19, pelajar SMK Habibi, warga Dusun Kepuhrangkang, Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jatim. Sabtu petang lalu dia meregang nyawa lantaran tubuhnya tersambar petir. Saat itu, korban sedang membantu orang tuanya memanen padi di sawah milik Sumantri di desa setempat. Sementara itu, orang tua korban selamat.

Kejadian bermula ketika korban bersama orang tua dan tetangganya memanen padi di lahan persawahan milik Sumantri. Nahas, panen belum selesai, tiba-tiba korban tersambar petir. 

''Memang kemarin petang itu cuacanya lagi hujan deras dan tidak bagus,'' ungkap Kapolsek Gondang AKP Sutarto kemarin. 

Meski hujan deras, Ponadi, 50, dan Warsiyah, 48, orang tua korban, bersama korban serta buruh tani tidak berhenti. Mereka tetap meneruskan memanen padi. ''Katanya nanggung, karena tinggal sedikit lagi selesai. Jadi, korban bersama orang tua dan buruh lainnya tetap lanjut meski hujan,'' terangnya.

Korban yang masih duduk di bangku sekolah tersebut memang berniat membantu orang tuanya. Sebab, korban merasa kasihan terhadap orang tuanya yang banting tulang mencari rezeki untuk keluarga dan biaya sekolahnya. 

''Jadi, saat semua sedang asyik memanen padi itu, tiba-tiba korban tersambar petir dan langsung meninggal di tengah sawah. Tapi alhamdulillah, orang tuanya yang tidak jauh darinya selamat,'' papar Sutarto.

Untuk mengecek kondisi korban, petugas kepolisian yang datang langsung memanggil petugas Puskesmas Gondang. ''Korban langsung dimakamkan di pagi harinya,'' tuturnya. (ori/abi/c17/any)


MOJOKERTO - Nahas benar nasib Abdul Somad, 19, pelajar SMK Habibi, warga Dusun Kepuhrangkang, Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News