Panglima TNI: Tidak Mengenal Kata Damai Bagi Prajurit Arogan

Panglima TNI: Tidak Mengenal Kata Damai Bagi Prajurit Arogan
Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaeman selaku Inspektur Upacara pada Upacara Bendera di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (18/1). FOTO: Puspen TNI for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI tidak mengenal kata damai bagi prajurit arogan. Komandan Satuan tidak akan pernah melindungi prajurit yang melanggar aturan dan hukum.

Hal itu ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanat tertulisnya dibacakan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaeman selaku Inspektur Upacara pada Upacara Bendera di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (18/1).

Menurut Panglima TNI, perkembangan globalisasi dengan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi, kita menghadapi suatu realitas berupa fenomena adanya revolusi budaya yang tidak mengenal batas ruang dan waktu begitu deras masuk dan mengikis secara perlahan budaya bangsa Indonesia yaitu budaya ketimuran yang penuh kearifan dan keluhuran, mempengaruhi aspek etika, moralitas, budaya, agama dan semua sendi kehidupan masyarakat. Tidak terkecuali juga telah mempengaruhi pola sikap dan tindakan kehidupan prajurit menjadi rentan.

“Menyikapi fenomena dan dampak negatif, maka perisai dan benteng tangguhnya adalah disiplin yang mencerminkan etika dan moral keprajuritan yang berpegang teguh kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI,” ujar Panglima TNI.

Jenderal Gatot juga mengatakan bahwa TNI berhasil melewati tahun 2015 dengan sarat prestasi dan kinerja optimal. Berbagai pengabdian TNI terkait dengan tugas penegakan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah serta misi kemanusiaan dapat dilaksanakan dengan prestasi membanggakan.

“Tidak mengherankan nilai kinerja TNI sepanjang tahun 2015 mendapat penilaian publik dan menempatkan institusi TNI sebagai sebuah ‘lembaga paling dipercaya’. Untuk itu semua, saya menaruh rasa hormat dan bangga kepada seluruh prajurit dan PNS TNI dimanapun berada dan bertugas,” kata Panglima TNI.

Di penghujung tahun 2015 sampai dengan awal tahun 2016, Panglima TNI beserta Staf telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah Indonesia bagian Timur yaitu Papua, Maluku dan 8 Pulau Terluar (terdepan) di wilayah Maluku Tenggara sampai ke Pulau Alor. Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI mengapresiasi dan bangga kepada prajurit yang bertugas di wilayah pedalaman, perbatasan dan Pulau Terluar dengan keterbatasan yang dimiliki tidak menyurutkan semangat, motivasi dan dedikasi terhadap tugas pengabdiannya.(fri/jpnn)


JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI tidak mengenal kata damai bagi prajurit arogan. Komandan Satuan tidak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News