Tak Dapat Perawatan, Bayi Pasien BPJS Meninggal di Dalam Kandungan

Tak Dapat Perawatan, Bayi Pasien BPJS Meninggal di Dalam Kandungan
Tak Dapat Perawatan, Bayi Pasien BPJS Meninggal di Dalam Kandungan

jpnn.com - SERPONG-Jaminan kesehatan dari BPJS tak selamanya ampuh menolong anggota masyarakat yang tengah membutuhkannya. Contohnya keluarga Ety (30), warga Rawa Mekar Jaya, RT1/1, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel. Pasien BPJS ini, harus kehilangan anak ketiganya karena telat ditangani oleh rumah sakit.

Arif, saudara korban mengatakan, Ety yang mempunyai riwayat persalinan caesar ini awalnya dirawat di Puskesman Rawa Buntu. Namun karena pihak Puskesmas tak sanggup menangani dan Ety adalah pasien BPJS, dia dirujuk ke Rumah Sakit Bunda Delima untuk melakukan persalinan pada tanggal 20 Januari 2016.

Namun, sebelum tanggal 20 Januari tiba perut Ety mendadak mules luar biasa. Ia pun kembali dibawa ke Puskesmas Rawa Buntu yang kemudian langsung merujuknya ke RS Bunda Delima, karena prediksi dokter akan segera melahirkan. 

“Bidan puskesmas sudah memberikan rujukan ke Bunda Delima, dan Pukul 07.00 WIB Ety didampingi petugas Puskesmas ke Bunda Delima. Namun sayangnya, dengan alasan tidak ada dokter dan tidak menerima pasien BPJS. Akhirnya, Ety dibiarkan begitu saja (ditelantarkan, red),” ungkapnya kepada Tangerang Ekspres (grup jpnn), Kamis (21/1). 

Sebelum dibawa ke Bunda Delima, Ety dan bayinya sempat diperiksa detak jantung. Hasilnya waktu itu, jantung ibu dan bayinya, bagus. Begitu sampai di Bunda Delima, selama 1 jam pasien didiamkan tanpa diberikan alat bantu dan lainnya. Padahal, kondisi Ety sudah lemah. 

Bahkan, bidan Rawa Buntu sempat berdebat dengan pihak Bunda Delima. Karena selama satu jam pasien dibiarkan tanpa ada pertolongan pertama. “Alasan mereka tidak ada dokter dan tidak terima pasien BPJS,” ungkap salah seorang petugas dari Puskesmas Rawa Buntu yang enggan ditulis namanya. 

Karena tidak ada tindakan dari rumah sakit tersebut, akhirnya petugas Puskesmas meminta rujukan ke Rumah Sakit Medika. Namun, sekali lagi pihak rumah sakit Bunda Delima tidak mau memberikan rujukan. 

Bahkan, salah seorang suster di sana, malah menyuruh pihak keluarga berbohong. “Kalau ke Medika, jangan bilang dari Bunda Delima ya,” katanya, menirukan omongan salah seorang suster. 

SERPONG-Jaminan kesehatan dari BPJS tak selamanya ampuh menolong anggota masyarakat yang tengah membutuhkannya. Contohnya keluarga Ety (30), warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News