Ribuan Imigran Banjiri Pekanbaru, Warga Semakin Resah Gara-gara Kabar Ini

Ribuan Imigran Banjiri Pekanbaru, Warga Semakin Resah Gara-gara Kabar Ini
Imigran saat beristirahat di rudenim Pekanbaru, kemarin. Foto: Riau Pos / JPNN

jpnn.com - PEKANBARU - Sejak beberapa tahun terakhir, Provinsi Riau dijadikan sebagai salah satu daerah penampungan imigran dari berbagai negara. Mereka merupakan pengungsi atau pencari suaka, dikarenakan kondisi negaranya sedang perang. 

Namun jumlah para imigran semakin lama semakin bertambah. Sehingga tidak jarang menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Apalagi sejak beredar kabar adanya tindak kejahatan atau prostitusi yang melibatkan para imigran tersebut.

Dari data yang dihimpun di Kantor wilayah kementerian hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkum HAM) Provinsi Riau, hingga awal tahun 2016 ini terdapat 1.043 imigran di Pekanbaru. Mereka ditempatkan di delapan lokasi dan berasal dari 10 negara. 

Kepala Kakanwil Kemenkum HAM Provinsi Riau Dr Ferdinand Siagian mengatakan, untuk mengakomodir keperluan para imigran baik tempat tinggal di hotel dan juga wisma di Pekanbaru, semua dibiayai oleh Internasional Organitation Migration (IOM). 

"Semua kebutuhan mereka sudah ditanggulangi IOM," kata Ferdinand.

Lebih lanjut dikatakannya, selain IOM juga terdapat organisasi lainnya yakni United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang menaungi para imigran. Namun peran UNHCR disini hanya memvalidasi. 

"Jadi yang bisa kami lakukan hanya pengawasan saja, karena tidak ada payung hukum yang membuat kami dapat bertindak lebih. Jadi kami hanya melakukan pengawasan kepada mereka secara melekat, sampai jam keluar masuk mereka juga diawasi," tegasnya.(sol/ray)


PEKANBARU - Sejak beberapa tahun terakhir, Provinsi Riau dijadikan sebagai salah satu daerah penampungan imigran dari berbagai negara. Mereka merupakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News