Terbaru! Inilah Rangking Kampus Terbaik di Indonesia Tahun 2016, Juaranya...
jpnn.com - SITUS pemeringkat kampus-kampus terbaik di dunia 4 International Colleges & Universities melansir data terbaru tentang 400 kampus terbaik yang ada di Indonesia untuk tahun 2016. Dalam situs tersebut, kampus terbaik yang ada di tanah air saat ini adalah Institut Teknologi Bandung (ITB).
Nah, sedangkan, untuk peringkat kedua diduduki oleh Universtitas Gadjah Mada, Jogjakarta. Lalu bagaimana dengan kampus tersohor Universitas Indonesia (UI)? Kampus yang berpusat di Depok itu bertengger di peringkat ketiga.
Sedangkan di rangking selanjutnya ada Universitas Sebelas Maret, Solo. Kemudian peringkat ke-5 disusul, Universitas Padjadjaran Bandung.
Dalam penjelasannya, 4 International Colleges & Universities merupakan mesin pencari pendidikan tinggi internasional dan universitas terakreditasi di seluruh dunia. Dalam situs tersebut ada 11.606 sekolah tinggi dan universitas yang masuk peringkat kepopuleran dari 200 negara.
Sekolah tinggi atau universitas yang ada dalam direktori adalah yang sudah memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya, secara resmi, berlisensi atau diakreditasi oleh badan nasional atau regional seperti kementerian pendidikan diakui organisasi akreditasi pendidikan tinggi.
Universitas itu juga secara resmi berhak untuk memberikan empat tahun gelar sarjana dan derajat pascasarjana. (mas/jpnn)
Berikut 50 kampus terbaik yang ada Indonesia:
1 Institut Teknologi Bandung
SITUS pemeringkat kampus-kampus terbaik di dunia 4 International Colleges & Universities melansir data terbaru tentang 400 kampus terbaik yang
- Dukung Pendidikan Berkualitas, Dahua Serahkan Interactive Board ke FEB UGM
- Ramadan Berbagi, Garuda Beverage Salurkan Beasiswa Pendidikan & Ribuan Sepatu
- Dana BOS Aman jika Seluruh Guru Honorer jadi PPPK, Begini Penjelasannya
- Peruri Dorong Peningkatkan Kualitas Pendidikan SDN di Karawang
- Universitas Terbuka & BWI Berkolaborasi, Investasi Dana Abadi di Sukuk Wakaf
- Mahasiswa Jadi Korban TPPO Berkedok Magang di Jerman, Prof Zainuddin Soroti Lemahnya Pengawasan