Dorong Produsen Farmasi Gunakan Bahan Baku Lokal

Dorong Produsen Farmasi Gunakan Bahan Baku Lokal
Menteri Perindustrian Saleh Husin. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA--Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, ‎jumlah penduduk yang besar dan meningkatnya kebutuhan terhadap obat-obatan harus diimbangi dengan industri farmasi yang kuat dan lebih mandiri. Selain mengikis ketergantungan pada obat impor, juga menghemat devisa, mengembangkan penelitian dan pengembangan farmasi.

“Presiden Joko Widodo sangat menaruh perhatian pada industri farmasi karena selama ini impor bahan baku obat masih 95 persen. Maka kita perlu bekerja sama dengan para pelaku industri ini untuk menumbuhkan industri farmasi demi mengurangi importasi,” tuturnya, Rabu (27/1).

Pemerintah, menurut Saleh, berusaha mempercepat penguatan produksi obat-obatan oleh industri di dalam negeri. Selain itu pemerintah akan meluncurkan paket kebijakan ekonomi terkait farmasi dalam waktu dekat.

Pada level ASEAN, pasar farmasi Indonesia mencapai 27 persen dari total pasar ASEAN. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen didominasi oleh pemain nasional yang menjadikan Indonesia satu-satunya negara di ASEAN yang didominasi oleh industri lokal.

Pasar produk farmasi Indonesia sendiri pada 2016 diproyeksikan sebesar Rp 69,07 triliun yang diharapkan meningkat menjadi Rp 102,05 Triliun pada 2020.

“Nilai perdagangan produk farmasi intra-ASEAN adalah sebesar USD 1,11 miliar. Itu peluang yang harus diiringi dengan peningkatan kualitas yang mumpuni melalui Research & Development (R&D) yang komprehensif, mengingat impor bahan baku kita sangat tinggi,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Kemenperin meminta dilakukan penelitian independen pada produk biotech dan natural‎ sebagai substitusi bahan baku obat berbasis kekayaan alam yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Soal investasi, hal itu menjadi salah satu langkah penting dalam pengembangan industri farmasi Indonesia menuju kemandirian produksi obat dan bahan baku obat. (esy/jpnn)


JAKARTA--Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, ‎jumlah penduduk yang besar dan meningkatnya kebutuhan terhadap obat-obatan harus diimbangi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News