Warga Rugi Jika Tak Mau Terima Tali Asih

Warga Rugi Jika Tak Mau Terima Tali Asih
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Tokoh masyarakat Pelabuhan Ratu Dedi Setardi mengingatkan warga Kampung Rawa Kalong, Pilar, dan Kampung Cemara agar bersedia menerima tali asih Pertamina.

Dia pun berharap agar warga bersedia meninggalkan rumah yang saat ini mereka diami karena akan dipergunakan untuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhan Ratu. Menurut Dedi, jika mereka bertahan di lokasi yang rencananya mereka akan rugi dua kali. 

“Selain tidak menerima tali asih, mereka juga harus keluar dari lokasi, karena lahan tersebut bukan milik mereka,” kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (29/1). 

Mantan anggota Babinsa Pelabuhan Ratu, Dedi tahu persis sejarah lahan yang saat ini ditempati warga RT 1, 2, dan 3.

Menurutnya, lahan tersebut memang milik Pertamina dan bisa dibuktikan legalitasnya. Dengan demikian, tidak ada gunanya warga bertahan. Apalagi, dengan bertahannya mereka, ujung-ujungnya adalah menghambat pembangunan yang pada akhirnya juga merugikan mereka sendiri.  

Menurut Dedi, Pertamina tidak berkewajiban memberikan taliasih. Namun dengan alasan kemanusiaan, Pertamina menyediakan uang kadeudeuh tersebut agar warga bisa tetap hidup layak dan bahkan membeli lahan yang legal. 

“Makanya sangat aneh jika mereka masih bertahan. Harusnya tali kasih tersebut disikapi dengan bijak. Ini adalah kesempatan mereka untuk bisa membeli lahan yang sah dan tidak bermasalah,” lanjutnya.

Di sisi lain, Dedi menegaskan, bahwa manfaat pengembangan PPN Pelabuhan Ratu akan sangat luar biasa. Karena semua kegiatan ekonomi akan semakin terpacu dan menambah pendapatan asli daerah (PAD). 

JAKARTA – Tokoh masyarakat Pelabuhan Ratu Dedi Setardi mengingatkan warga Kampung Rawa Kalong, Pilar, dan Kampung Cemara agar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News