Sedih...Rini yang Manja Itu Telah Tiada, Jasadnya Harus Dibakar

Sedih...Rini yang Manja Itu Telah Tiada, Jasadnya Harus Dibakar
Mahfud Handoko, pawang bermain dengan gajahnya di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (07/01/2016). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com - BAGI pawang baru, setidaknya butuh waktu tiga bulan untuk bisa memahami secara benar karakter gajah . Pada hari-hari pertama, pasti mengalami ditendang atau diseruduk dulu. Begitu sudah dekat, saat si pawang sedih pun, si gajah akan berusaha menghibur. 

LUSIA ARUMINGTYAS, Lampung

PADA detik-detik genting itu, yang ada di benak Ali Hendra hanya bayangan kematian. Sebab, di atas badannya yang tengah telentang tak berdaya, berdiri Salmon, gajah berbobot 2,7 ton. Sekali injak, tubuhnya pasti tak akan mampu menanggung lagi. 

Tapi, Salmon, yang sebelumnya begitu agresif dengan menendang Ali sampai jatuh, tiba-tiba terdiam. Perlahan ia menarik badannya dari atas tubuh sang pawang. Ali pun bangun. Salmon yang telah patuh itu segera bisa dia kendalikan lagi. 

”Sejak saat itu, kalau Salmon lagi birahi, saya gembalakan bareng-bareng yang lain,” kenang Ali tentang pengalaman beberapa tahun silam tersebut sembari menunjukkan bekas luka di tangan dan pelipis. 

Trauma memang masih tersisa, tapi sama sekali tak ada dendam. Bagi pria yang akrab disapa Abah itu, gajah tipe petarung tersebut tetaplah belahan jiwanya. Dua dekade sudah dia merawat Salmon, mulai bangun tidur sampai ketika gajah berumur 21 tahun itu harus tidur lagi.   

”Kisah cinta” serupa Abah-Salmon itu dengan gampang bisa dijumpai di tiap sudut Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung. Ada 63 gajah yang hidup bersama para pawang dalam jumlah sama. Hidup bersama dalam 10–24 jam. 

”Kalau pagi, jam tujuh kami sudah datang. Kalau kami piket, ya 24 jam bersama (gajah, Red),” jelas Koordinator Pawang TNWK Mahfud Handoko.

BAGI pawang baru, setidaknya butuh waktu tiga bulan untuk bisa memahami secara benar karakter gajah . Pada hari-hari pertama, pasti mengalami ditendang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News