Meruwat Golkar, Mbah Mijan Gelar Ritual Ayam Kuning

Meruwat Golkar, Mbah Mijan Gelar Ritual Ayam Kuning
Mbah Mijan (tiga kanan) meruwat Golkar, kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - KONFLIK internal di tubuh Partai Golkar mengundang reaksi masyarakat, termasuk Mbah Mijan. Paranormal yang sering meramal artis ini turut prihatin dan peduli dengan kondisi tersebut.

Karenanya, dikemas dalam Aksi Damai Pendekar (Paranormal Indonesia Peduli Golkar), Mbah Mijan menyuarakan hati nuraninya dengan menggelar ritual atau ruwatan untuk partai berlambang pohon beringin di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (1/2).

“Aksi damai yang saya lakukan murni inisiatif sendiri. Tidak ada muatan politis, tidak memihak kubu manapun,” ujar Mbah Mijan.

Pria yang membuka praktek di Apartemen Modern Land Cikokol Tangerang ini sengaja memilih cara mistis dalam menyatukan Golkar. “Dulu aura Golkar kuat sekali, kini saya lihat mulai melemah. Nah, lewat ritual ini semoga para petinggi Golkar merasa diingatkan dan terbuka kembali pikirannya,” sambung Mbah Mijan.

Dalam ruwatannya, host Jejak Paranormal ini menggunakan beberapa peralatan sebagai perlambang. Mulai dari ayam, bunga tujuh rupa hingga bakar kemenyan. Dalam aksinya, Mbah Mijan membawa dua ekor anak ayam negeri warna kuning. Dua anak ayam yang kandang berbeda itu lalu dimasukkan dalam satu sangkar.

Lewat ruwatan yang didampingi empat model cantik ini Mbah Mijan berharap Partai Golkar bisa bersatu lagi. “Walau bagaimana pun Golkar itu punya sejarah dan andil besar di negeri ini. Tempat bersejarah saja dilestarikan, jadi partai ini harus kita jaga keutuhannya,” bebernya.

Di luar itu, paranormal yang kini merambah sinetron dan layar lebar tersebut ternyata punya kenangan indah bersama Golkar. “Saat usia 24 tahun, saya tercatat sebagai anggota Golkar. KTA masih saya simpan sampai sekarang,” pungkasnya. (adk/jpnn)


KONFLIK internal di tubuh Partai Golkar mengundang reaksi masyarakat, termasuk Mbah Mijan. Paranormal yang sering meramal artis ini turut prihatin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News