Reaksi Amerika Serikat Ketika Korut Luncurkan Satelit ke Angkasa

Reaksi Amerika Serikat Ketika Korut Luncurkan Satelit ke Angkasa
Korea Utara terakhir kali meluncurkan roket pada Desember 2012 dari stasiun peluncuran Sohae dan diklaim sukses mengorbit. Foto: AFP

jpnn.com - SEOUL - Ternyata bukan hanya Korea Selatan yang mengecam soal rencana Korea Utara meluncurkan satelitnya ke ruang angkasa. 

Negara adidaya, Amerika Serikat juga kebakaran jenggot dan menentang rencana Korea Utara tersebut. Aksi peluncuran satelit tersebut dinilai Amerika sebagai aksi "pelanggaran mengerikan" atas larangan PBB. 

Karena itu, AS meminta sanksi yang lebih berat terhadap Korut jika mereka tetap melakukan peluncuran satelit. 

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga mengatakan, bahwa rencana ini adalah provokasi yang serius dan dia akan bekerja dengan beberapa negara lain untuk "secara tegas menuntut" Korea Utara agar berhenti.

Tiongkok juga mengutuskan ahli nuklir utamanya, Wu Dawei, untuk mengunjungi Pyongyang. Pejabat kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan pada kantor berita Korea Selatan Yonhap bahwa dia berencana untuk membahas situasinya dengan pejabat di sana.

Organisasi Maritim Internasional IMO mengatakan, pada Selasa (2/2) bahwa mereka mendapat pemberitahuan mengenai rencana Pyongyang meluncurkan satelit antara 8 sampai 25 Februari.

Meski begitu, sejauh ini media Korea Utara tidak melaporkan surat Korea Utara ke badan maritim PBB tersebut. Ini artinya tak banyak warga Korea Utara yang mengetahuinya.

Analis mengatakan aktivitas terbaru ini adalah persiapan menghadapi Kongres Partai Pekerja Korea ketujuh yang akan dilakukan beberapa bulan ke depan. Kim Jong-un diperkirakan akan memamerkan program nuklirnya.

SEOUL - Ternyata bukan hanya Korea Selatan yang mengecam soal rencana Korea Utara meluncurkan satelitnya ke ruang angkasa.  Negara adidaya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News