Kurang Tidur Bisa Mengancam Sel Otak, Begini Penjelasannya

Kurang Tidur Bisa Mengancam Sel Otak, Begini Penjelasannya
ILUSTRASI. FOTO: laman Youthhealthmag

jpnn.com - Premis penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan otak Jeffrey Iliff dan timnya di Oregon Health dan Science University (OHSU) di Portland menemukan bahwa orang-orang yang kurang tidur bisa menempatkan otak mereka pada risiko untuk mengembangkan penyakit Alzheimer.

“Selama tidur, otak akan menyingkirkan racun yang berkontribusi terhadap penyakit Alzheimer,” kata Iliff, seperti dilansir laman Youthhealthmag, awal Minggu ini.

Dalam studi sebelumnya, para ilmuwan telah menemukan bahwa hewan yang tidak mendapatkan cukup tidur memiliki penumpukan signifikan racun yang menyebabkan kerusakan parah pada otak.

Para peneliti percaya bahwa demensia dan penyakit Alzheimer disebabkan bagian otak yang bertanggung jawab untuk regulasi tidur dihapus. Namun, dua studi terbaru menemukan bahwa hubungan antara kurang tidur dan penyakit Alzheimer mungkin lebih kompleks.

Menurut AOL News, para peneliti di Washington University, St Louis menemukan bahwa plak amiloid lengket terkait dengan penyakit Alzheimer yang menumpuk lebih cepat pada otak tikus akibat kurang tidur.

Kemudian pada tahun 2013, tim lain menemukan kurang tidur meningkatkan perkembangan plak amiloid.

Para peneliti Oregon sedang mempersiapkan untuk melakukan studi yang menghubungkan kurang tidur dengan penyakit Alzheimer pada manusia segera.

Kalsium dan magnesium adalah mineral yang merangsang tidur. Mengambil 30 sampai 120 miligram ekstrak bunga Hops atau suplemen selada liar bisa memberikan efek menenangkan yang juga membantu dalam tidur.

Premis penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan otak Jeffrey Iliff dan timnya di Oregon Health dan Science University (OHSU) di Portland menemukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News