Pentolan Honorer: Pemerintah Mau Hemat tapi Tidak Ngaca Diri

Pentolan Honorer: Pemerintah Mau Hemat tapi Tidak Ngaca Diri
Tenaga honorer. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--‎Blusukan yang menjadi kebiasaan Presiden Joko Widodo dan para pembantunya dikritik honorer kategori dua (K2). Menurut mereka blusukan yang menghabiskan dana cukup besar tidak membawa perubahan sehingga kesannya hanya sekadar jalan-jalan.

"Kami ini rakyat kecil, tapi kami tahu kalau blusukan itu makan duit banyak. Coba lihat blusukan Presiden Jokowi, itu telan anggaran hingga miliaran," seru Korwil Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Magelang Indi Patrianingsih kepada JPNN, Kamis (4/2).

Besarnya anggaran, lanjutnya, bisa dilihat dari banyaknya aparat keamanan yang diterjunkan setiap kali Jokowi blusukan. Belum lagi akomodasi seluruh pengikutnya. Sementara hasil blusukan tidak dirasakan rakyat.

"Pemerintah bilang mau efisiensi anggaran, tapi kok tidak ngaca diri. Berapa dana rakyat yang sudah dihabiskan untuk blusukan. Terus hasil blusukannya mana, cuma jadi jalan-jalan saja toh," terang Indy dengan logat Jawa medok.

Andaikan dana miliaran untuk blusukan itu dimanfaatkan bagi honorer K2, menurut Indy, akan lebih bermanfaat ketimbang hanya jalan-jalan saja. Dia pun menyarankan presiden untuk blusukan ke tempat pengabdian honorer K2 agar bisa merasakan pentingnya keberadaan mereka. (esy/jpnn)


JAKARTA--‎Blusukan yang menjadi kebiasaan Presiden Joko Widodo dan para pembantunya dikritik honorer kategori dua (K2). Menurut mereka blusukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News