Banjir Lumpuhkan Ekonomi Pesisir Pekalongan

Banjir Lumpuhkan Ekonomi Pesisir Pekalongan
Warga Kecamatan Tirto berusaha menembus banjir. Foto: Radar Pekalongan

jpnn.com - KAJEN - Aktivitas perekonomian di Kabupaten Pekalongan, khususnya wilayah pesisir Kecamatan Tirto, tengah dalam kondisi lumpuh. Banjir yang terus terjadi sejak satu pekan lalu menjadi penyebabnya.

"Mayoritas warga di daerah ini berprofesi sebagai buruh batik dan buruh solet. Karena banjir, ratusan warga nggak bisa bekerja, nggak bisa nyolet. Yang kerjanya nyablon juga nggak bisa," kata perangkat Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto, Kuntari, Kamis (4/2).

Selain buruh batik, para pengusaha konveksi di wilayah tersebut juga tak bisa melaksanakan aktivitas produksi. "Disini, yang punya konveksi juga ngga bisa jalan karena terendam," terangnya.

Terpisah Kepala Desa Mulyorejo Tirto, Mubarok mengatakan, daerahnya juga sudah menjadi langganan banjir dan rob. Salah satu penyebabnya adalah dangkalnya muara Sungai Meduri sehingga air dengan mudah meluap ke pemukiman, terlebih ketika musim hujan.

"Hal ini diperparah dengan geografis Desa Mulyorejo yang berada di daerah paling ujung antara Tegaldowo, Karangjompo dan Pasirsari. Akibatnya, sering menerima kiriman banjir dari daerah-daerah tersebut," ungkap Mubarok. 

Ia berharap, pemerintah dapat membantu mencari solusi terkait banjir di daerah pesisir Kota Santri. Menurutnya, sejauh ini pemerintah sudah melakukan program-program untuk menanggulangi banjir dan rob di kawasan pesisir, hanya saja dirasa belum maksimal. 

"Kemaksimalannya belum. Sejauh ini hanya mengantisipasi saja. Jika ini tidak dicarikan solusi bersama, saya khawatir pemukiman di daerah pesisir akan semakin kumuh dan sulit berkembang. Karena roda perekonomian terhambat akibat banjir yang terus menjadi langganan," tandasnya. (yan/dil/jpnn)


KAJEN - Aktivitas perekonomian di Kabupaten Pekalongan, khususnya wilayah pesisir Kecamatan Tirto, tengah dalam kondisi lumpuh. Banjir yang terus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News