Suamiku, Muncikariku…

Suamiku, Muncikariku…
Ilustrasi

jpnn.com - BENGKULU - Mimpi untuk membangun rumah tangga bersama laki-laki yang telah dipacari IY (22) selama lima tahun pupus. Apa daya, orang tua IY menjodohkannya dengan lelaki lain dengan alasan balas budi. 

Sebagai anak yang ingin berbakti, IY pun menurut. Namun, bayangan indahnya pernikahan hanya menjadi mimpi bagi warga Garuntang, Bandarlampung, ini. 

Dengan tega, BS, suaminya, malah menjual tubuh IY kepada orang lain. BS yang hanya bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot) jurusan Panjang ini menyerahkan kemolekan tubuh IY kepada teman-temannya. 

Selain itu, sampai hati BS menyuruh istrinya untuk bekerja melayani pria hidung belang di salon berfasilitas pijat plus-plus.

Hampir setiap hari, teman-teman lelaki sang suami berdatangan ke rumah. Dengan seenaknya IY diminta untuk memenuhi nafsu mereka di kamarnya sendiri. Setelah puas, para lelaki tersebut memberikan uang yang berkisar Rp200 ribu-Rp500 ribu. Setahun belakangan, IY sudah melayani nafsu pria bejat hingga 27 kali.

’’Suami macam apa yang memaksa istrinya untuk berhubungan badan? Uang dari mereka juga dia yang makan. Beberapa hari ini dia belum pulang, entah di mana, belum ada kabar,” terang dia, Kamis (4/2).

BS memang berperan sebagai muncikari dari istrinya sendiri. Semua uang dari pekerjaan haram itu masuk ke kantong BS. Nyaris setiap hari BS memalaki IY untuk keperluan angkotnya. 

Dia menuntut uang minimal Rp80 ribu dengan alasan yang sering tidak masuk akal. Padahal, IY harus memenuhi kebutuhan dua anak mereka yang masih sekolah dasar (SD).

BENGKULU - Mimpi untuk membangun rumah tangga bersama laki-laki yang telah dipacari IY (22) selama lima tahun pupus. Apa daya, orang tua IY menjodohkannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News