Ini Dampak Jika Anak Terlambat Bicara

Ini Dampak Jika Anak Terlambat Bicara
Ilustrasi. Foto : Philly.com

jpnn.com - Jangan anggap sepele jika anak terlambat bicara. Sebab, dampaknya tidak kecil. Anak yang mengalami keterlambatan bicara bisa terganggu kecerdasannya. Mengapa bisa demikian? Periode emas anak dimulai usia 0 (nol) bulan sampai dua tahun. Periode ini  merupakan periode sensitif. Apapun rangsangan yang diterima oleh anak akan cepat dicernanya.

Anak yang terlambat bicara akan mengalami keterlambatan pada  kemampuan perkembangan dasar seperti motorik kasar, motorik halus, sosial dan  kemandirian. ”Sampai akhirnya kepandaiannya juga terpengaruh sehingga anak akan menjadi bodoh,” kata dr Mira Irmawati SpA (K), Staf  Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Ada tiga faktor yang menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan bicara. Pertama, telinga tidak dapat mendengar (tuli). Kedua saraf pendengaran yang ada di otak tidak dapat berfungsi dan ketiga kurangnya stimulasi dalam bentuk mengajak bicara dengan anak.

Dari tiga faktor tersebut sebanyak 10-15 persen keterlambatan bicara pada anak disebabkan oleh faktor nomor satu dan dua. Sedangkan sekitar 90% penyebab keterlambatan bicara pada anak disebabkan oleh faktor nomor tiga.

”Banyak ibu hamil yang rajin kontrol ke dokter. Bahkan dia juga sudah memilih rumah sakit untk bersalin. Tapi yang sering dilupakan setelah lahir, stimulasi apa yang mau diberikan kepada anaknya,” ujar Mira.

Kebersamaan

Yang parah, banyak ibu yang memberikannya gadget. Alasannya agar komunikasi bisa lebih praktis. Padahal gadget akan membuat kualitas dan frekuensi komunikasi antara anak dengan orang tua menjadi berkurang. Ini juga bisa menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara.

Sebenarnya yang dibutuhkan oleh seorang anak bukan gadget mainan yang mahal. Tapi yang mereka perlukan adalah bermain bersama orang tua.

Jangan anggap sepele jika anak terlambat bicara. Sebab, dampaknya tidak kecil. Anak yang mengalami keterlambatan bicara bisa terganggu kecerdasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News