Cerita Warga Soal Super Tucano yang Tembus Tanah

Cerita Warga Soal Super Tucano yang Tembus Tanah
Super Tucano TNI AU. Foto: Hankam militer

jpnn.com - MALANG - TNI Angkatan Udara (AU) kembali berduka. Pesawat tempur taktis jenis Super Tucano TT 3108 dari Skuadron 21 yang dipiloti Mayor Pnb Ivy Safatillah jatuh kemarin pagi di permukiman warga di Jalan Laksda Sucipto Gang 12, Kecamatan Blimbing.  Pantauan Jawa Pos Radar Malang tadi malam, empat korban tewas dan tiga rumah hancur karena tertimpa pesawat buatan Brasil tersebut. Mereka adalah dua personel TNI-AU, yakni Pilot Mayor (Pnb) Ivy Safatillah dan juru mesin udara Serma Syaiful Arief Rakhman. Juga, korban sipil adalah istri pemilik rumah, Erma Wahyuningtyas, 49, dan warga yang indekos di rumah Erma, Nurkholis, 32. 

Selain empat korban jiwa, jatuhnya pesawat yang berbobot mati 3,2 ton itu merusak tiga rumah. Kerusakan paling parah dialami rumah Mujianto, 56, warga Laksda Sucipto Gang 12 No 4.  Bagian belakang rumah dua lantai tersebut rusak parah. Terutama lantai 2 yang nyaris tidak tersisa. Empat kamar kos juga nyaris runtuh. Saat pesawat jatuh, Erma yang merupakan istri Mujianto, pemilik rumah, dan Nurkholis sedang berada di dalam rumah.

Saat itu Erma berada di bagian belakang rumah untuk mencuci pakaian. Sedangkan Nurkholis tinggal di kamar atas, persiapan hendak bekerja sebagai tenaga engineering di Persada Hospital. Joshua, saksi mata, mengatakan bahwa saat terjatuh, pesawat tidak meledak. Hanya mengeluarkan asap.

"Tidak ada api yang keluar dari pesawat," ujarnya.

Saat tahu ada pesawat yang jatuh, Joshua langsung mendekat ke lokasi untuk melihatnya. Lalu, dia melihat dua orang dibawa dan dimasukkan ke ambulans.

"Tidak tahu mereka hidup atau tidak," paparnya.

Sesaat setelah pesawat yang usianya masih sekitar tiga tahun itu jatuh, bau avtur langsung menyebar. Untuk mengantipasi agar tidak terjadi kebakaran, petugas pemadam kebakaran langsung melakukan pembasahan. 

Berdasar data yang dihimpun Radar Malang, pesawat diketahui lepas landas dari Pangkalan Udara TNI-AU Abdulrachman Saleh pukul 09.25. Pesawat terbang dalam rangka test flight (mencoba terbang di ketinggian) serta sesekali melakukan manuver. Itu sehari-hari dilakukan anggota TNI-AU dalam latihan. 

Namun, setelah 34 menit terbang atau sekitar pukul 09.59, pesawat tidak bisa dihubungi (lost contact) menara pengawas di Lanud Abdulrachman Saleh. Saat itu pesawat diketahui terbang di ketinggian 25.000 kaki, sebelum menukik menuju ketinggian 15.000 kaki. 

Sepuluh menit setelahnya atau sekitar pukul 10.09, pesawat menghunjam rumah di Jalan Laksda Sucipto. Insiden itu langsung membuat warga geger. Bersama anggota TNI dan Polri, mereka berusaha memberikan pertolongan. (lid/owi/by/idr/abm/c2/c10/c9/c5/kim/flo/jpnn).

 


MALANG - TNI Angkatan Udara (AU) kembali berduka. Pesawat tempur taktis jenis Super Tucano TT 3108 dari Skuadron 21 yang dipiloti Mayor Pnb


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News