Menyedihkan! Nyaris Roboh, Ruang Kelas Terpaksa Diganjal Bambu..Lihat ni Fotonya

Menyedihkan! Nyaris Roboh, Ruang Kelas Terpaksa Diganjal Bambu..Lihat ni Fotonya
Kondisi salah satu ruang kelas SMPN 1 Ngargoyoso yang disangga dengan bambu kemarin. Foto: ADI PRASETYAWAN/RASO

jpnn.com - KARANGANYAR – Kebijakan sekolah gratis dari tingkat SD hingga SMA yang diterapkan pemkab belum dibarengi dengan peningkatan sarana dan prasarana. Hal itu terbukti dari rusaknya tiga ruang kelas SMPN 1 Ngargoyoso.

Ratusan siswa di sekolah milik pemerintah itu mengikuti kegiatan belajar mengajar di bawah bayang-bayang rasa takut dan waswas. Pasalnya, kondisi gedung sekolah sudah rusak termakan usia dan nyaris roboh. Bahkan, plafon ruang kelas harus disangga bambu agar tidak roboh. Kondisi ini telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.

”Kondisi sekolah ini cukup memprihatinkan. Ada tiga ruang kelas belajar yang mengalami keruskan. Para siswa harus belajar ditengah perasaan waswas,” jelas Ketua Komisi D DPRD Karanganyar Endang Muryani ketika mengunjungi sekolah tersebut, Selasa (16/2).

Informasi yang diterima Komisi D, sebenarnya pemkab melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) sudah mendata sekolah yang mengalami kerusakan. Namun, sampai sejauh ini nyatanya belum ada realisasi perbaikan. ”Puluhan siswa dari dua ruang sudah dievakuasi ke ruang lain. Sementara satu kelas masih bertahan. Kondisi ruang kelas yang mereka tempati disangga bambu,” imbuh Endang.

Terkait kondisi tersebut, dia mendesak pemkab segera melakukan perbaikan. Politisi dari PDIP itu meminta pemkab tidak hanya mengandalkan dana APBN dalam merenovasi dan membangun sekolah. Apalagi saat ini perbaikan mendesak dilakukan karena membahayakan siswa maupun guru.

”Pemkab bisa menggunakan dana APBD. Ini kelalaian pemkab. Segera lakukan perbaikan. Kondisi seperti ini mengganggu proses belajar mengajar,” tegas dia.

Terpisah, Sekretaris Disdikpora Karanganyar Agus Hariyanto mengatakan, SMPN 1 Ngargoyoso belum masuk dalam daftar sekolah rusak. Untuk itu, pihaknya meminta seksi saran dan parasarana pendidikan melakukan pengecekan langsung ke sekolah.

”Saya sudah perintahkan seksi sarana parsarana pendidikan melakukan pengecekan. Sekolah juga kami minta untuk mengajukan proposal perbaikan ruang kelas. Nanti akan kami ajukan dalam perubahan (APBD Perubahan),” tandas Agus. (adi/ria/dil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News