Kubu Oposisi dan Pemerintah Suriah Sepakat Damai, tapi..
jpnn.com - DAMASKUS - Konflik berkepanjangan di Suriah diperkirakan telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang sejak awal 2011 silam.
Menanggapi desakan dari berbagai pihak, pemerintah Suriah dan gabungan kelompok oposisi utama sepakat untuk menerima kesepakatan penghentian kekerasan mulai Sabtu (27/2) mendatang.
Pihak pemerintah akan bekerja sama dengan Rusia untuk menentukan wilayah-wilayah dan kelompok bersenjata yang masuk dalam gencatan senjata.
Sementara kelompok oposisi mengaku akan menerima kesepakatan itu tergantung pada penghentian pengepungan dan serangan udara atas warga sipil.
Seperti dilansir BBC, Damaskus mengatakan akan kesepakatan ini sejalan dengan rencana gencatan senjata yang diumumkan Amerika Serikat dan Rusia.
Kesepakatan untuk menghentikan kekerasan ini tidak mencakup dua kelompok jihadis utama di Suriah, yaitu kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dan Barisan al-Nusra, yang memiliki kaitan dengan al-Qaida.
Kantor berita pemerintah Suriah, Sanaa, melaporkan pertarungan akan diteruskan untuk menghadapi ISIS dan al-Nusra serta kelompok teroris lain yang memiliki kaitan dengan mereka.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cegah Dampak Konflik Timur Tengah pada Indonesia, Pemerintah Harus Siapkan Langkah Cepat
- Indonesia: Tindakan Amerika Serikat Telah Mengkhianati Perdamaian
- Israel Dikabarkan Menyerang, Warga Iran Pilih Lanjutkan Tidur
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas