Ini Alasan Kemenpar Gunakan ‘Bali’ untuk 10 Destinasi Baru

Ini Alasan Kemenpar Gunakan ‘Bali’ untuk 10 Destinasi Baru
Menpar Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - BALI - Bali adalah icon pariwisata Indonesia. Itu fakta yang tidak terbantahkan, karena 40 persen wisman masuk melalui gerbang pintu Pulau Dewata. 

Karena itulah Menpar Arief Yahya selalu menggunakan icon "Bali" untuk menyebut 10 destinasi prioritas itu dengan istilah "10 Bali Baru." 

"Bali adalah destinasi yang sudah punya pamor di peta pariwisata dunia," ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI di Jakarta. 

Apakah 10 titik tujuan wisata baru akan dibuat mirip Bali? "Ya tidaklah. Masing-masing sudah punya karakter sendiri. Punya kombinasi alam dan budaya tersendiri. Justru diversity itulah yang membuat kita kaya atraksi, kaya budaya, kaya tradisi, tiap daerah dieksplorasi uniqueness-nya," jawab Arief Yahya. 

Istilah 10 Bali baru itu lebih untuk memberi tekanan, agar performance masing-masing daerah itu seperti Bali, yang setahun 4 juta wisman. Dari tahun ke tahun naik signifikan. Tourism menjadi leading sector, semua support pembangunan pariwisata. 

"Jika itu terjadi, Indonesia akan menjadi tujuan wisata yang tak ada habis-habisnya. Semua kota menyenangkan, penuh atraksi, mudah aksesibilitas dan lengkap amenitasnya," kata Arief Yahya. 

Istilah "Bali-Bali Baru" adalah kata dengan makna konotatif. Bukan makna yang sesungguhnya, atau orang biasa menyebut makna kiasan. Tetapi lebih ke performansi kunjungan wisman wisnus. 

"Bahasa jelasnya, kami ingin target kunjungan besar, seperti Bali itu, pulau yang angka inbound nya paling besar di Indonesia. Saya ingin 10 destinasi itu besar-besar semua seperti Bali! Coba bayangkan kalau semua itu 4 juta semua? Apa tidak makmur negeri kita ini," kata Mantan Dirut PT Telkom ini. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News